Paris (ANTARA News) - Seorang pria yang selama bertahun-tahun tampil di media AS dan Prancis sebagai ahli intelijen, tampaknya telah memalsukan gelar akademik dan karya ilmiahnya, selain membual telah mewawancarai Bill Clinton, dan Barack Obama. Alexis Debat, yang mengaku bergelar PhD dari Sorbonne dan pernah bekerja di kementerian pertahanan Prancis, pada berbagai kesempatan menyebutkan dirinya ahli intelijen dan terorisme. Dia menjadi konsultan saluran televisi ABC, menulis di berbagai jurnal politik di AS dan Prancis serta berkarya di lembaga pemikir Nixon Center, Washington. Namun, media Prancis dan AS,kini berlomba menjauhkan diri dari Debat, setelah terungkap bahwa tulisan wawancaranya dengan bakal calon presiden AS, Barak Obama, yang diterbitkan jurnal politik berpengaruh di Prancis, Politique International, ternyata hanya bualan. Pada Jumat, pemimpin jurnal itu, Patrick Wajman, kepada AFP menyatakan telah menemukan bahwa serangkaian wawancara Debat dengan orang-orang penting seperti Bill Clinton dan Bill Gates juga hanya bualan. Jurnal tersebut mencabut semua wawancara Debat yang telah mereka terbitkan. Skandal itu mulai terungkap pada 5 September, ketika situs web dari Prancis, Rue 89, mengungkapkan bahwa Obama tidak pernah diwawancara Debat. "Dia selalu mengatakan kepada kami bahwa dia telah bertemu langsung orang-orang ini," kata Wajsman. "Saat tersudut dia terpaksa mengaku tidak mewawancarai Obama secara tatap muka. Tapi pada 10 September, dia mengirimi saya surat yang isinya memastikan bahwa semua wawancara lainnya dilakukan secara tatap muka," kata Wajsman. Politique Internationale mengatakan mereka diberitahu mengenai Debat oleh saluran televisi ABC dari AS. Menurut jurubicara ABC, Jeffrey Schneider, mereka memecat Debat pada bulan Juni, satu bulan setelah seorang karyawan ABC menyatakan keraguan atas keaslian gelar doktor dari Sorbonne. Keraguan itu kemudian diselidiki lebih jauh.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007