Palu (ANTARA News) - Kompleks pengungsian di Kelurahan Duyu, Kota Palu, mendadak ramai oleh teriakan dan gelak tawa anak-anak Selasa sore.

Di kawasan Hunian Nyaman Terpadu (Integrated Community Shelter/ICS) yang dibangun oleh Aksi Cepat Tanggap itu, puluhan anak-anak pengungsi berebut mendapatkan eskrim yang diberikan oleh Unilever Indonesia.

Sudah sekitar dua bulan mereka menjadi pengungsi. Sementara tak jauh dari situ, rumah mereka di Balaroa sudah hilang ditelan Bumi akibat gempa dan likuifaksi. Wilayah Balaroa termasuk yang paling parah terdampak likuifaksi selain Petobo dan Sigi.

Bencana gempa bumi berkekuatan 7,4 pada Skala Richter 28 September 2018 di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala, dalam sekejap membawa nasib mereka menjadi pengungsi dan tinggal di hunian sementara.
 
Pesepakbola PS Tira Ryan Wiradinata yang berasal dari Palu menghibur anak-anak pengungsi di Hunian Nyaman Terpadu (Integrated Community Shelter/ICS) di Kelurahan Duyu, Kota Palu, Selasa (27/11/2018). (ANTARA News/Monalisa)


Setelah menikmati eskrim bersama-sama, bocah laki-laki diajak bermain bola oleh pesepakbola asal Palu, Ryan Wiradinata di lapangan dekat area pengungsian.

Dalam kunjungannya ke Palu, Unilever Indonesia memboyong Ryan Wiradinata yang merupakan gelandang PS Tira serta sejumlah karyawan Unilever sebagai relawan.

Anak-anak tampak antusias bermain bola bersama Ryan. Mereka dilatih cara mengoper bola yang benar dan teknik-teknik bermain bola lainnya.

"Senang sekali rasanya diajak Unilever pulang ke kampung halaman untuk kembali menghibur masyarakat yang sudah seperti keluarga saya di sini. Kami bermain dan menyemangati para pengungsi agar bisa bangkit kembali," kata atlet berusia 28 tahun itu.


Serah terima bantuan
 
Unilever Indonesia kunjungi Palu untuk serah terima bantuan kemanusiaan bagi masyarakat terdampak bencana, Selasa (27/11/2018). (ANTARA News/Monalisa)


Unilever Indonesia, diwakili Presiden Direktur Hemant Bakshi, jajaran Direksi dan karyawannya, berkunjung ke Palu dalam rangka serah terima bantuan kemanusiaan untuk korban bencana di Palu, Sigi, dan Donggala.

"Kami sangat sedih, syok dengan musibah yang menimpa masyarakat Palu dan Donggala. Mudah-mudahan warga bisa melalui dengan tabah. Kami berusaha membantu dengan apa yang bisa kami lakukan bersama-sama terutama dengan ACT," kata Governance and Corporate Affairs Director Sancoyo Antarikso.

Sancoyo menjelaskan, Unilever memberikan donasi kemanusiaan sebesar Rp15 miliaran melalui ACT dan mitra lainnya. Bantuan yang akan diserahkan kepada masyarakat isalurkan dalam beberapa bentuk, seperti produk-produk Unilever selama satu tahun, bantuan finansial untuk perbaikan rumah-rumah dan fasilitas umum, serta barang kebutuhan lainnya.

"ACT menargetkan membangun 1.000 shelter di Palu. Dengan integrasi ini, semoga lebih cepat memulihkan masyakat dan menghilangkan trauma," kata Mukti Imran selaku Direktur Partnership ACT.

Baca juga: Megadeth lelang gitar untuk Palu & Donggala 30 November 2018

Baca juga: Pebulu tangkis lelang barang kesayangan bantu korban bencana Palu-Donggala

Pewarta: Monalisa
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018