Surabaya (ANTARA News) - DPC Partai Persatuan Pembangunan Kota Surabaya siap mengusung bakal Calon Wali Kota Surabaya dalam Pilkada Surabaya 2020 yang mendapat dukungan Gubernur Jatim terpilih Khofifah Indar Parawansa.

"Kalau Bu Khofifah punya calon dan PPP meraih kursi signifikan di Pileg 2019 serta disetujui para sesepuh di DPP dan DPW, maka kami mau tidak mau harus mendukung," kata Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Surabaya Buchori Imron kepada Antara di Surabaya, Rabu.

Meskipun cawali yang didukung Khofifah kelak bukan dari kader PPP, Buchori tidak mempermasalahkannya asal pimpinan di DPW PPP Jatim dan DPP PPP menyetujuinya.

"Kader harus selalu siap, ibarat pasukan harus selalu siap diperintah," ujar Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya ini.

Begitu juga saat ditanya kesiapan dirinya jika nantinya diusung sebagai cawali, Buchori menyatakan sebagai prajurit harus selalu siap ditempatkan dimanapun asal tidak boleh mendahulukan ambisi pribadi.

"Jadi harus mengukur dan terukur. Sedangkan yang bisa mengukur ya pimpinan kami, baik ulama maupun umaroh," katanya.

Meski demikian, lanjut dia, PPP Surabaya saat ini lagi fokus memikirkan strategi pemenangan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019 dengan harapan meraih kursi signifikan di DPRD Surabaya.

Ia mengatakan selama dirinya memimpin PPP Surabaya berhasil meningkatkan suara partai pada Pemilu 2009 dengan perolehan 28 ribu suara.

Hanya saja, raihan kursi yang didapat di DPRD Surabaya cuma satu kursi.

Sedangkan pada Pemilu 2014, PPP meningkat dengan perolehan suara 67 ribu. "Kami di atas Golkar, NasDem dan Hanura. Tapi kenyataan dapat kursi paling sedikit," ujarnya.

Menurut Buchori, hal itu menjadi bahan kajian dan evaluasi buat PPP Surabaya untuk menghadapi Pemilu 2019. Tentunya, lanjut dia, pihaknya saat ini memikirkan startegi dan juga menyemangati para kader dan pengurus PPP.

"Alhamdulillah saat ini teman-teman sudah mulai semangat kembali," katanya.

Adapun mengenai target perolehan kursi dalam Pileg 2019, Buchori menyatakan pihaknya tidak menarget berapa kursi, melainkan perolehan kursi meningkat dari pemilu sebelumnya. "Jumlah tidak kami batasi, paling tidak dapat satu fraksi," katanya.

Diketahui hingga saat ini di kalangan partai politik maupun ormas di Kota Surabaya yang sudah berani terang-terangan mengumumkan Cawali Surabaya yang diperkirakan akan diusungnya yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Surabaya sudah mulai mengkampanyekan Fandi Utomo.

Partai Golkar Surabaya mendukung Adies Kadir dan PDI Perjuangan Surabaya mayoritas mendukung Whisnu Sakti Buana. Sedangkan Partai Demokat dan Partai Gerindra Surabaya mengaku sudah mengantongi nama cawali namun belum berani membeberkannya, PKS Surabaya mewacanakan sosok Sigit Sosiantomo dan Azrul Ananda.

Begitu juga Partai Hanura mengusung Kelana Aprilianto, Perindo mengusung Samuel Teguh dan Sukma Sahadewa, PAN mengusung Hafidz Suaidi, Endras Heru dan Reny Widya Lestari. Sedangkan NasDem akan mengusung Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni.

Baca juga: MWCNU : Sosok Fandi Utomo layak Cawali Surabaya

Baca juga: Ketum PAN akui Rasiyo berat hadapi petahana

Baca juga: Risma berbagi pengalaman pimpin Surabaya

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018