Lebih dari 171.000 orang bekerja di pabrik-pabrik Nike yang memproduksi sekitar 143 juta pasang sepatu dan 41,5 juta alat serta perlengkapan olah raga pada tahun fiskal 2018. Produk-produk tersebut dikirim ke pasar dunia
Jakarta, (Antara News) - Investasi Amerika Serikat memainkan peranan penting dalam keberhasilan perekonomian Indonesia dan menyumbangkan miliaran dollar dalam bentuk modal serta membantu menciptakan lapangan kerja  bagi jutaan tenaga kerja Indonesia.

"Investasi AS menyentuh hampir semua sektor ekonomi di Indonesia, dari mulai komoditas, manufaktur, hingga jasa," kata Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R. Donovan Jr. dalam  U.S.- Indonesia Investment Summit 2018 di Jakarta, Kamis.

Sebagai contoh, tahun ini Nike merayakan keberadaannya yang telah mencapai lebih 30 tahun di Indonesia. Lebih dari 171.000 orang bekerja di pabrik-pabrik Nike yang memproduksi sekitar 143 juta pasang sepatu dan 41,5 juta alat serta perlengkapan olah raga pada tahun fiskal 2018. Produk-produk tersebut dikirim ke pasar dunia.

Ia mengatakan Nike merupakan salah satu dari banyak perusahaan AS dengan komitmen jangka panjang melakukan bisnis di Indonesia.

Chevron, sebagai contoh telah 90 tahun di Indonesia, dan menyediakan bidang pekerjaaan kualitas tinggi dan penghasilan besar untuk masyarakat, serta telah menyumbang pendapatan pemerintah Indonesia sebesar 200 miliar dollar AS (hampir sekitar 3 quadrillion rupiah).

"Sekitar  97 persen dari total karyawannya yang berjumlah  4.700 adalah orang Indonesia. Tidak hanya itu, Program Pengembangan Bisnis Lokal (Local Business Development - LBD) perusahaan ini di Riau, Kalimantan Timur dan Jawa Barat telah menghasilkan 7.800 kontrak bagi perusahaan Indonesia, dan menciptakan 52.000 lapangan kerja serta menghasilkan pembelanjaan lebih dari 1,6 tiliun rupiah (120 juta dollar AS) dalam bentuk barang dan jasa dari mitra-mitra lokal," kata dia.

Investasi utama AS di Indonesia juga tercermin dari Freeport Indonesia yang berkontribusi sebesar Rp23 triliun (1,6 miliar dollar AS) dalam bentuk dana pembangunan masyarakat antara tahun 1992 hingga 2017.

Jumlah tersebut merupakan tambahan dana untuk Rp256 triliun (17,3 miliar dollar AS) Freeport Indonesia subsider, PTFI, yang dibayarkan ke Pemerintah Indonesia untuk kurun waktu yang sama dalam bentuk  pajak, royaliti, dan dividen.

"Seperti saya nyatakan kepada pers sewaktu kunjungan ke Papua akhir pekan lalu, saya mendukung penuh visi Presiden Jokowi akan hasil “Win-Win” terkait negosiasi perpanjangan izin operasi dengan Pemerintah Indonesia," ujar dia.

Ia mengatakan solusi saling menguntungkan  akan memberikan kepastian bagi investasi Freeport di masa datang, dan memastikan komitmen berkelanjutan akan investasi terhadap pengembangan manusia dan ekonomi di Mimika dan wilayah lainnya.

Investasi perusahaan-perusahaan AS di Indonesia juga membentangkan teknologi terbaru.  Awal bulan ini, Cisco mengumumkan dalam pertemuan mereka dengan Presiden Jokowi bahwa Indonesia akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang bergabung dengan program Country Digital Acceleration.

Program ini membantu Indonesia dalam membuat pelayanan publik semakin efisien, meningkatkan inovasi lokal, dan digitalisasi usaha kecil dan menengah. Komitmen ini ada dalam 210.000 pelajar Cisco yang telah mendapatkan pelatihan teknologi informasi terkini yang dibutuhkan untuk bisa berhasil menjadi tenaga kerja IT global dan ekonomi digital modern.

"Tidak mau kalah, perusahaan teknologi AS lainnya berinvestasi untuk pelaku wirausaha di Indonesia. Google melatih 100.000 orang Indonesia untuk membuat aplikasi berbasis androids secara nasional," ujar dia.

Facebook Indonesia, lanjut dia, baru saja meluncurkan “Laju Digital”, sebuah program yang bertujuan untuk memberikan pelatihan digital literacy untuk pengusaha kecil dan menengah, pemerintah daerah, pelajar, serta komunitas di 15 kota, termasuk 10 kota di kawasan timur Indonesia seperti Gorontalo, Kupang, Manokwari, dan Mataram.
 

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018