Meskipun musim kemarau 2018 berlangsung normal, bencana kekeringan terjadi di 11 provinsi
     Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan 4.053 desa dari 888 kecamatan di 111 kabupaten/kota seluruh Indonesia dilanda kekeriangan.
     "Meskipun musim kemarau 2018 berlangsung normal, bencana kekeringan terjadi di 11 provinsi," kata Sutopo melalui pesan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
     Sutopo mengatakan kekeringan terjadi di beberapa tempat di wilayah Indonesia khususnya Jawa dan Nusa Tenggara. Beberapa daerah yang mengalami kekeringan cukup luas adalah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Lampung.
     Pendataan kekeringan di wilayah Bali masih dilakukan, tetapi laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah menyatakan kekeringan tidak berdampak luas di provinsi tersebut.
     "Kemarau menyebabkan pasokan air berkurang, debit sungai menurun, tinggi muka air di danau dan waduk menyusut dan sumur kering," jelas Sutopo.
     Di Jawa Barat, kekeringan terjadi di 22 kabupaten/kota yang meliputi 165 kecamatan dan 761 desa. Di Jawa Tengah, kekeringan terjadi di 28 kabupaten/kota meliputi 208 kecamatan dan 1.416 desa.
     Sedangkan di Nusa Tenggara Barat, kekeringan terjadi di sembilan kabupaten/kota yang meliputi 74 kecamatan dan 346 desa.
     "Musim kemarau diperkirakan berlangsung hingga September 2018 dengan puncaknya selama Agustus-September. Yang mengalami kekeringan saat ini adalah daerah-daerah yang hampir setiap tahun mengalami kekeringan," kata Sutopo. 

Baca juga: 22 kabupaten/kota di Jawa Barat hadapi kekeringan
Baca juga: BPBD: kekeringan di Pamekasan makin meluas

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018