Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Nila Moeloek mendorong para perempuan dan ibu Indonesia memberikan Air Susu Ibu (ASI) selama dua tahun penuh.

Lewat siaran pers kementerian, Rabu, ia juga mengingatkan para perempuan yang akan menjadi ibu untuk menggali pengetahuan mengenai pentingnya ASI bagi bayi.

"Sebagai seorang wanita, ada baiknya memiliki pengetahuan dan kesadaran yang besar tentang pentingnya ASI. Ibu harus berperan aktif, maka hal ini akan berdampak pada keberhasilan pemberian ASI," katanya.

Salah satu pemenang Lomba Ibu dengan ASI Eksklusif yang digelar kementerian tahun ini, Segarnis Dhiasy, mengatakan ASI adalah hak bagi setiap bayi, dan hal terbaik yang bisa ia berikan untuk sang anak.

"Saya bertekad untuk menunaikan kewajiban sebagai seorang ibu untuk menyusui anak saya. Untuk itu perlu saya persiapkan, dengan mencari informasi jauh-jauh hari sebelum hari kelahiran anak saya," kata Garnis, yang anak lelakinya kini berusia delapan bulan.

Garnis menuturkan bahwa proses melahirkan dapat mempengaruhi produksi ASI dan keberhasilan menyusui, karenanya bersama sang suami dia rajin mencari informasi dan mengupayakan persalinan yang nyaman, aman, dan minim rasa sakit.

"Saya ingat bahwa ibu menyusui perlu beristirahat untuk mengembalikan stamina, makan makanan bergizi, dan harus relax agar happy," katanya.

Dia mengatakan seorang ibu tidak boleh menyerah dalam berjuang memberikan ASI dengan berbagai cara apa pun keterbatasan dan tantangannya.

"Hal utama yang harus dimiliki oleh ibu adalah tekad yang kuat, berusaha, dan tidak menyerah, dan yang paling utama adalah konsistensi memerah ASI," kata dia.

Baca juga:
Kemkes: Perempuan pekerja perlu dukungan susui anak
Mitos seputar menyusui dan MPASI

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018