Danau Toba, Sumut (ANTARA News) - Seluruh camat yang wilayahnya berada di pinggiran Danau Toba diinstruksikan untuk memantau perairan guna mengetahui kemungkinan adanya penumpang korban KM Sinar Bangun yang hanyut.

Di sela-sela pencarian korban di Danau Toba, Rabu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara Riyadil Akhir Lubis mengatakan, tim gabungan berupaya secara maksimal dan menggunakan berbagai upaya untuk menemukan penumpang kapal yang tenggelam itu.

Salah upaya yang perlu dilakukan adalah memantau pinggiran Danau Toba untuk mengetahui kemungkinan adanya penumpang KM Sinar Bangun, baik yang selamat mau pun meninggal dunia.

Karena itu, seluruh camat di tujuh kabupaten yang berbatasan dengan Danau Toba diinstruksikan untuk memantau pinggiran danau.

Hal itu disebabkan bisa saja penumpang KM Sinar Bangun terseret hingga pinggiran danau yang dikelilingi Kabupaten Simalungun, Samosir, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Karo, dan Dairi tersebut.

"Minyak, karena dibawa angin, mereka bisa saja terseret arus," katanya.

Menurut dia, tim gabungan terus mencari penumpang KM Sinar Bangun, termasuk melacak keberadaan kapal yang tenggelam pada Senin (18/6) sore tersebut.

Di antaranya dengan menurunkan prajurit marinir yang membawa alat pendeteksi logam dengan menyelam hingga kedalaman 200 meter di bawah permukaan air.

Sebelumnya, kapal KM Sinar Bangun yang mengangkut puluhan penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dengan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin, sekitar pukul 17.30 WIB.

Dari proses pencarian yang dilakukan, tim gabungan telah menemukan 18 korban selamat dan tiga korban tewas.

Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018