Jakarta (ANTARA News) - TNI AD bersama-sama dengan Yayasan Alzheimer Indonesia (Alzi) berkolaborasi memberikan edukasi kepada masyarakat tentang penyakit demensia dan melakukan upaya promotif-preventif.

Wakil Kepala Staf TNI AD, Letnan Jenderal TNI Tatang Sulaiman, dalam sambutannya pada acara Poco-Poco Massal TNI AD-Alzi, di Markas Besar TNI AD, di Jakarta, Jumat, menyampaikan, kegiatan ini dilakukan dalam rangka menyambut Hari Lanjut Usia di Indonesia yang jatuh setiap 29 Mei.

TNI AD mengajak masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat dengan melakukan tarian poco-poco secara berkala.

"TNI AD memiliki program pengabdian masyarakat melalui program kesehatan di seluruh pelosok Indonesia. Kami harap kerjasama ini dapat meningkatkan pengetahuan para personel kesehatan di lingkungan TNI AD di seluruh Indonesia, sehingga mereka dengan cepat dapat mendeteksi orang-orang yang terkena demensia alzheimer dan masyarakat mendapatkan pengobatan dan perawatan yang tepat," kata dia.

Penelitian dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menunjukkan, tarian poco-poco bisa menurunkan risiko terkena penyakit demensia alzheimer jika dilakukan secara benar dan berkala. Selain itu poco-poco juga dapat mengaktifkan sel-sel dapat neuron otak yang pasif sampai sekitar 37,5 persen.

Sulaiman mengatakan, kolaborasi yang dilakukan merupakan langkah awal dari berbagai bentuk kegiatan yang menunjukkan kepedulian TNI AD terhadap lansia dan orang dengan demensia (ODD).

"Program ini akan selaras dengan berbagai kegiatan edukasi masyarakat oleh TNI AD di bidang kesehatan," kata dia.

Direktur Eksekutif Alzheimer Indonesia, Sakurayuki, berharap kolaborasi antara Alzheimer Indonesia dengan TNI AD dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pola hidup sehat untuk mencegah penyakit Alzheimer.

?Menurut dia, TNI AD memiliki jaringan kesehatan yang cukup besar di seluruh Indonesia. Dia mengatakan Alzi siap untuk memberikan edukasi kepada para personel kesehatan TNI AD di seluruh Indonesia agar mereka dapat menangani Orang Dengan Demensia secara tepat.

"Kebutuhan ODD berbeda antar satu orang dengan lainnya, dan beberapa kondisi dapat menyebabkan ODD memiliki kebutuhan yang tak lagi dapat dipenuhi dengan tinggal di rumah seperti biasa. Saya berharap, kerja sama ini akan semakin mempercepat mewujudkan Indonesia sebagai negara ramah lansia karena semakin banyak orang yang paham mengenai penyakit demensia ini," kata dia.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018