Jakarta (ANTARA News) - Industri pulp dan kertas Indonesia memiliki potensi untuk dapat tumbuh bahkan menjadi salah satu industri pulp dan kertas terbesar di dunia, demikian disampaikan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) Aryan Warga Dalam.

"Berdasarkan kinerja ekspornya industri kertas berhasil menduduki peringkat pertama dan industri pulp peringkat ketiga untuk ekspor produk kehutanan terbesar pada tahun 2011-2017," kata Aryan melalui keterangan resmi diterima di Jakarta, Jumat.

Aryan mengatakan, saat ini industri pulp Indonesia menempati peringkat ke 10 dunia dan industri kertas menempati peringkat ke enam dunia.

Adapun di Asia Industri pulp Indonesia peringkat ketiga dan dan industri kertas Indonesia peringkat keempat setelah China, Jepang dan India.

Menurutnya, industri pulp dan kertas Indonesia merupakan salah satu industri yang mempunyai peranan penting bagi perekonomian Indonesia.

Kedua industri tersebut memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 0,71 persen dan devisa negara sebesar 5,7 miliyar dolar AS pada 2017.

Devisa tersebut diperoleh dari kegiatan ekspor pulp sebesar 2,2 milyar dolar AS ke beberapa negara tujuan utama yaitu diantaranya China, Korea, India, Bangladesh dan Jepang serta ekspor kertas sebesar 3,6 miliar dolar AS ke negara Jepang, Amerika, Malaysia, Vietnam, serta China.

Baca juga: RAPP bangun gedung vokasi senilai Rp24 miliar

Baca juga: Kemenperin dorong industri kertas terapkan teknologi hijau

Baca juga: Kemenperin kembangkan tandan kosong sawit untuk industri kertas


Sementara itu, Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto mengatakan sektor ini diusulkan dapat tax holiday.

"Kami sudah mengirimkan surat ke Kementerian Keuangan dan Kementerian Koordinasi Perekonomian untuk memasukkan industri pulp and paper," kata Dirjen Industri Agro Kemenperin Panggah.

Diketahui, pemerintah memperluas daftar sektor penerima insentif pengurangan Pajak Penghasilan (PPh) Badan alias tax holiday.

Ada 17 sektor yang bisa mengajukan tax holiday, mulai industri logam hulu, industri pemurnian, indutri petrokimia, industri farmasi, sampai infrastruktur ekonomi.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018