Mataram (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat memastikan tidak ada kerusakan bangunan dan korban jiwa akibat gempa bumi berkekuatan 4,9 skala Richter di Kabupaten Dompu, Selasa pukul 11.05 WITA.

"Hingga pukul 19.04 WITA, belum ada laporan masuk tentang adanya kerusakan atau korban jiwa akibat gempa bumi tersebut," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD NTB Agung Pramuja, di Mataram, Selasa.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMGK) merilis pusat gempa bumi berkekuatan 4,9 pada skala Richter pada 8,37 lintang selatan dan 118,3 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 2 kilometer (km) arah barat laut Kambu, Kabupaten Dompu, pada kedalaman 163 km.

Dampak gempa bumi yang didasarkan kepada peta tingkat guncangan BMKG menunjukkan bahwa wilayah berpotensi terjadi guncangan antara lain di Dompu, pada skala II skala intensitas gempa (SIG) BMKG, atau III "Modified mercalli intensity" (MMI). Guncangan juga dirasakan di Bima, pada skala I SIG-BMKG atau II-III MMI.

Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi.

Gempa bumi tersebut terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia dengan laju 70 milimeter per tahun. Hal itu sesuai dengan hasil analisis BMKG yang menunjukkan bahwa gempa bumi di lokasi tersebut dibangkitkan oleh aktivitas "oblique" normal.

Agung menambahkan berdasarkan informasi dari BMKG, pusat gempa dekat dengan kawasan Gunung Tambora (Dompu-Bima) atau sekitar lokasi gempa bumi yang terjadi pada 2016 yang merusak ratusan rumah penduduk.

"Tapi gempa bumi yang terjadi siang tidak menimbulkan kerusakan dan korban jiwa. Tapi kami tetap mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan tidak panik dengan isu-isu menyesatkan," ujarnya.

Pewarta: Awaludin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018