Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan Bali tetap aman meskipun Gunung Agung kembali meletus pada Selasa dengan tinggi kolom asap dan abu sekitar 1.500 meter.

"Aktivitas masyarakat berjalan dengan normal. Tidak ada dampak merusak dan penerbangan dari erupsi. Gunung api dengan status Siaga dapat meletus kapan saja, tetapi dengan letusan yang tidak besar," kata Sutopo melalui siaran pers di Jakarta, Selasa.

Gunung Agung meletus kembali pada Selasa pukul 11.49 WITA setelah penurunan status dari Awas (tingkat IV) menjadi Siaga (tingkat III).


Letusan tersebut baru terjadi lagi setelah pada 2 Januari 2018 Gunung Agung juga melontarkan abu dengan tinggi yang sama sekira 1.500 meter.

"Letusan berlangsung hanya sesaat, yaitu 140 detik. Tidak ada letusan susulan. Status tetap Siaga dengan zona berbahaya di dalam radius empat kilometer dari puncak kawah," tutur Sutopo.

Sutopo mengimbau masyarakat tetap tenang. Tidak perlu khawatir Gunung Agung akan meletus besar karena gunung selalu memberikan tanda-tanda alam jika akan meletus yang akan ditangkap oleh peralatan yang ada di sekitar Gunung Agung.

"PVMBG telah memasang peralatan canggih di Gunung Agung sehingga dapat memberikan peringatan dini kepada masyarakat," jelasnya.

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018