Jakarta (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara mengajak masyarakat melakukan tabayyun alias memastikan dulu kebenaran sebuah informasi sebelum meneruskannya kepada orang lain, agar tidak ikut terseret dalam pusaran persebaran informasi yang tidak diketahui kebenarannya.

"Jangan mau sebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya. Kalau ragu harus tabayyun," kata Rudiantara dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Lebih lanjut, Rudiantara mengatakan meneruskan informasi yang diragukan kebenarannya bukan sesuatu yang bermanfaat baik secara agama maupun sosial dan ekonomi. Secara agama hal itu bisa dianggap perbuatan tak berguna dan berdosa, sementara secara sosial dan ekonomi tindakan tersebut adalah pembodohan publik dan pemborosan pulsa.

Penyebaran informasi yang tidak jelas kebenarannya, menurut dia, disebabkan mudahnya akses konten informasi di era digital. Munculnya konten positif dan negatif di internet pun menjadi mulai sulit dibendung.

Menyikapi konten informasi yang belum tentu benar, pihaknya terus berupaya menekannya melalui sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat agar tidak ikut andil dalam penyebaran.

Ada pun beberapa ciri konten berita bohong yang kerap muncul dalam platform teknologi digital, antara lain mengatasnamakan kelompok tertentu, menyampaikan kalimat "dari kamar sebelah" serta perintah "ayo viralkan".

"Kalau ada yang begitu, amat mungkin itu hoax, jangan disebarkan,"tutur Rudiantara.

Rudiantara menekankan seharusnya teknologi digital dapat menjadi wadah aktualisasi yang positif untuk kepentingan ilmu pengetahuan, promosi potensi, pariwisata, kreativitas dan lainnya.


Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018