Kotabaru (ANTARA News) - Tim Search And Rescue (SAR) gabungan mengevakuasi satu jenazah dalam pencarian enam anak buah kapal KM Makmur Rejeki yang hilang saat kapal nelayan asal Jawa Tengah itu terbalik di perairan perbatasan Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan dengan Sulawesi Barat.

Komandan Kapal Angkatan Laut Kelambau Kapten Laut (P) Dwi Sulistyo mengatakan jenazah korban ditemukan nelayan sekitar empat mil dari Pulau Masalima.

"Ditemukan oleh nelayan, dibawa, lalu kami mengevakuasi," ujarnya di Kotabaru, Ahad.

Jenazah ditemukan oleh nelayan pada Kamis (16/11) dan diikat ke kapal agar tidak hanyut sambil menunggu tim SAR menjemput.

Sebenarnya ada dua jenazah yang terapung saat itu. Namun saat salah satunya sedang diamankan oleh nelayan, yang satunya itu telah hanyut terbawa arus.

"Informasi dari nelayan ada dua jenazah. Setelah yang pertama dibawa, waktu kembali lagi yang kedua sudah tidak ada," katanya.

Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI L, serta Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kotabaru tiba Kamis malam setelah menempuh perjalanan sejauh 100 mil selama sembilan jam dengan armada KAL Kelambau.

Evakuasi korban dari kapal nelayan dilakukan keesokan harinya dengan perahu katir karena KAL Kelambau tak bisa mendekat ke pulau.

Kondisi korban sendiri sudah sulit dikenali, kecuali dari pakaian yang masih melekat yakni kaos merah dan celana biru.

"Kami juga sempat melakukan penyisiran sekitar 20 mil ke arah utara, timur laut, dan selatan, tapi hasilnya nihil," kata Dwi.

Tim kemudian memutuskan kembali ke Kotabaru karena persediaan logistik dan bahan bakar menipis.

Sabtu pagi, KAL Kelambau yang membawa pulang satu jenazah ABK KM Makmur Rejeki merapat di Pelabuhan Pangkalan Pendaratan Ikan Saijaan Kotabaru.

Setelah turun dari kapal, jenazah langsung dibawa dengan ambulan ke Rumah Sakit Umum Daerah Kotabaru.

"Informasi dari agen kapal, korban akan secepatnya diterbangkan ke Semarang," terang Koordinator Pos SAR Kotabaru Teguh Prasetyo.

Sementara itu, operasi SAR korban kecelakaan pelayaran KM Makmur Rejeki sesuai prosedur akan berakhir di hari ketujuh.

"Tapi posko kita tetap aktif untuk memantau, seandainya ada laporan kita akan aksi lagi. KAL Kelambau juga akan standby," kata Komandan Lanal Kotabaru Letkol Laut (E) Joko Andriyanto.

Saat KM Makmur Rejeki terbalik di Selat Makassar sekitar perairan Pulau Masalima, ada enam orang dari 25 ABK yang hilang. Hingga kini masih ada lima ABK yang belum diketahui nasibnya.

Pewarta: Imam Hanafi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017