Balikpapan (ANTARA News) - Panglima Daerah Militer (Pangdam) VI Mulawarman,  Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Sonhadji, memerintahkan semua personel Penerangan Kodam (Pendam) diperiksa berkenaan dengan pemuatan tiga buah berita kontroversial di laman mulawarman.mil.id, laman resmi yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh Kodam VI Mulawarman.

"Berita-berita itu diunggah oknum di Pendam. Sumbernya dari media sosial, dimuat tanpa diedit, melainkan hanya salin-tampil," kata Pangdam Mulawarman di Markas Kodam VI Mulawarman, Balikpapan, Jumat.

Menurut Sonhadji, oknum tersebut berpangkat mayor, dan menerbitkan berita-berita yang dimaksud tanpa melewati proses verifikasi Wakil Kepala Pendam maupun perintah Pangdam Mulawarman pada Selasa, 26 September pukul 21.45 WITA.

Adapun berita-berita yang dimaksud adalah yang berjudul "Instruksi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmatyo untuk Menonton Film Pengkhianatan G30S/PKI", "Intelijen TNI Valid: Ini Video Bukti Polisi Memiliki Senjata Anti Tank", dan "Siapa yang Mencatut Nama Presiden Ingin Datangkan Senjata 5.000 Pucuk".

Menurut Sonhadji, berita-berita tersebut terkesan menyerang Kepala dan institusi Badan Intelijen Negara (BIN).

"Berita itu dimuat saat saya berada di Tarakan, Kaltara, untuk menghadiri pembukaan latihan bersama pasukan Indonesia dengan Malaysia. Saya baru tahu tadi pagi saat olahraga," lanjut Sonhadji.

Ia pun langsung memerintahkan Asisten Intelijen untuk dilakukan penyelidikan mengenai pemuatan berita tersebut. Ia juga memerintahkan berita-berita tersebut dihapus sebab pemuatannya tidak melalui verifikasi Wakil Kepala Pendam, dan tidak ada perintah Panglima Kodam.

Sonhadji juga menghubungi Kapolda Kalimantan Timur Inspektur Jenderal Polisi Safaruddin yang tengah berada di Kabupaten Berau karena merasa perlu meluruskan keberadaan berita tersebut.

Lebih jauh, Pangdam Mulawarman tidak menutup kemungkinan bahwa situs resmi Kodam VI Mulawarman itu diretas.

"Tentunya kita penyelidikan di internal dulu, semua personel Pendam akan diperiksa," tukasnya.

Di sisi lain, substansi yang menjadi pokok dari ketiga berita tersebut, melalui media-media utama Indonesia, sudah dibantah oleh Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Mengenai pengadaan senjata, misalnya, Panglima TNI membantah sumbernya adalah BIN. 

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017