Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Korban aksi brutal seorang sopir truk di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, bertambah menjadi dua orang setelah seorang korban bernama Romadhon (20) meninggal di RSUD dr Murjani Sampit.

"Tadi setelah dimandikan, jenazah korban langsung dibawa pulang pihak keluarga," kata Kepala Kamar Jenazah RSUD Dr Murjani Sampit, Castro di Sampit, Senin.

Romadhon adalah korban kedua aksi brutal seorang sopir truk. Satu korban lainnya yaitu Ardiana Eka Priangga (21), kelahiran Kediri, Jawa Timur, meninggal di tempat kejadian usai ditabrak pelaku pada Minggu (10/9) dini hari.

Romadhon yang merupakan warga asal Bima Nusa Tenggara Barat, diduga menderita luka dalam akibat benturan setelah terpental dari sepeda motor, meski tidak banyak luka luar di bagian tubuhnya.

Pria yang meninggal pada Senin pagi itu baru beberapa bulan bekerja di Kotawaringin Timur dan tinggal bersama keluarganya PT MAP, perusahaan perkebunan kelapa sawit di Jalan Jenderal Sudirman Km 26 Sampit.

Saat ini ada enam korban lainnya yang masih dirawat di RSUD dr Murjani Sampit, salah satunya dalam kondisi kritis. Delapan karyawan perkebunan kelapa sawit itu dilarikan ke rumah sakit setelah diduga secara sengaja ditabrak oleh seorang sopir truk.

Kejadian memilukan itu berawal ketika delapan korban bertemu dengan pelaku di sebuah arena biliar di Jalan Jenderal Sudirman km 12 pada Sabtu (9/9) malam. Mereka kemudian minum, diduga minuman keras di sebuah tempat di km 13.

Saat itulah di antara mereka ada yang terlibat cekcok mulut dengan pelaku lantaran ada yang iseng memfoto pelaku sedang buang air besar. Adu mulut berhasil dihentikan dan didamaikan, namun diduga pelaku masih kesal dan berniat membalas dendam.

Kejadian merenggut nyawa pada Minggu dini hari tersebut terjadi di antara km 14 hingga km 18. Delapan korban yang berboncengan menggunakan empat sepeda motor, ditabrak secara brutal oleh pelaku menggunakan dump truk.

Akibat kejadian itu, satu korban bernama Ardiana Eka Priangga (21) kelahiran Kediri, Jawa Timur, meninggal di tempat kejadian. Satu orang lainnya yaitu Haris dalam kondisi kritis, sedangkan enam orang lainnya hanya menderita luka ringan.

Sementara itu, pelaku langsung melarikan diri setelah menabrak para korban. Delapan korban itu langsung dilarikan ke RSUD dr Murjani Sampit oleh warga yang saat itu melintas beberapa saat usai kejadian.

Namun kini korban jiwa bertambah setelah Romadhon meninggal dunia saat dalam perawatan.

"Kami masih menyelidiki keberadaan pelaku. Kami belum bisa memastikan apakah ini terkait satu rangkaian atau tidak, karena tidak ada saksi yang melihat secara langsung kejadian karena terjadi dini hari," kata Kapolres AKBP Muchtar Supiandi Siregar melalui Kepala Satuan Reskrim AKP Samsul Bahri.

Polisi meminta keterangan dari korban yang berhasil selamat. Para korban diperkirakan mengenali pelaku tersebut.

(T.KR-NJI/S023)

Pewarta: Norjani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017