Leeds, Alabama, AS (ANTARA News) - Juara dunia Formula 1 dua kali Fernando Alonso menilai balapan Indianapolis 500 (Indy 500) memiliki tantangan yang lebih besar dibanding balapan Le Mans 24 jam.

"Tugas terbesar bagi pebalap Formula 1, pasti adalah Indy 500," kata pebalap asal Spanyol tersebut kepada para pewarta saat berkunjung ke Barber Motosport Park, Minggu.

"Saya pikir ini berbeda. Ini menantang... tingkat downforce, perasaan dengan mobil, melaju dengan mobil yang tidak simetris lurus pada saat pengereman. Ini saya kira merupakan hal yang besar," ujarnya seperti dilansir Reuters.

Alonso telah merancang pandangan untuk menjadi pebalap kedua setelah Graham Hill asal Britania, yang berhasil menjadi juara di Formula 1, Indy 500, dan Le Mans.

Pebalap McLaren yang akan melewatkan Grand Prix Monako untuk berkompetisi pertama kalinya di Brickyard yang terkenal pada 28 Mei mendatang, juga belum pernah berkompetisi di Le Mans namun dia mengisyaratkan akan menunggu hingga akhir musim Formula 1.

Pebalap 35 yahun itu merasa balapan Prancis, yang dimenangkan oleh pembalap yang saat ini bergabung dengan tim F1 Renault, Nico Hulkenberg, dengan Porsche pada tahun 2015 lalu, akan menjadi lompatan yang lebih mudah karena mobil-mobil di sana lebih mirip.

"Beberapa pebalap F1 yang terjun ke balapan Le Mans, tidak memiliki kesulitan dalam beradapasi," kata Alonso yang kontraknya bersama McLaren akan habis di akhir tahun ini.

"Balap 24 jam sedikit berbeda, ini merupakan balap yang lebih santai, anda dapat melakukannya saat usia lebih tua," kata rekan mantan pebalap F1 asal Australia yang juga pensiun dari balapan Le Mans Mark Webber.

Alonso berada di Alabama bersama bos McLaren Zak Brown, yang mengatakan dia ingin melihat McLaren-Honda berkompetisi di Indianapolis setiap tahun, untuk bertemu dengan Tim Autoresport Andretti yang akan menjalankan mobil Indy-nya.

"Saya dengan tim terbaik untuk mengikuti jenis pelajaran yang perlu saya pelajari. Saya juga dengan pelatih (dan juara Indy 2003) Gil de Ferran, yang saya yakin akan sangat sangat berguna untuk semua ini. Hal baru yang perlu saya pelajari," katanya.

McLaren sendiri memenangkan Le Mans pada 1995 namun Brown mengatakan kepada Reuters bahwa ini "hari-hari yang sangat dini" untuk merenungkan untuk kembali.

"Grup otomotif kami akan mengambil keputusan. Namun Mike Flewitt, CEO McLaren Automotive Limited, yang akan membuat keputusan akhir ... tapi tidak ada yang perlu dibahas, saya pikir Le Mans adalah balapan besar seperti Indy 500," katanya.

(Uu.R030/I015)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017