Padang (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Kota Padang, Sumatera Barat menyatakan cara utama pencegahan penyebaran virus zika dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M yaitu menutup, menguras, dan mengubur.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Feri Mulyani di Padang, Rabu, menyatakan, pencegahan penyebaran virus zika sama dengan pencegahan terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD) karena inang virus zika juga nyamuk Aedes aegypti.

"Meskipun saat ini di Kota Padang belum ditemukan kasus virus zika tetapi pencegahan tetap harus diutamakan melalui 3M tersebut, karena tidak tertutup kemungkinan bisa masuk meskipun sekarang belum ditemukan" ujarnya.

Kemudian, katanya setiap orang yang terkena atau terinfeksi virus zika akan mengalami gejala demam tinggi terutama berbahaya terhadap ibu hamil.

"Ibu hamil yang terinfeksi zika akan demam tinggi, serta menyebabkan janin yang dikandung tidak berkembang dengan baik, terutama pada bagian otak," sebutnya.

"Karena belum ada yang terkena jadi kita tidak ingin membuat masyarakat lebih resah mengenai hal ini, kalau kita sosialisasikan berarti dia sudah masuk kesini, Indonesia belum ada, apalagi di kota Padang," kata dia.

Sebelumnya, guru besar Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Prof Upik Kesumawati, mengatakan, penyebaran virus zika dapat dicegah dengan mengendalikan vektor utamanya yakni nyamuk Aedes aegypti, caranya, cukup dengan jaga kebersihan lingkungan.

Kata dia, penyebaran virus zika harus diwaspadai karena manusia menyediakan habitatnya.

Pewarta: Junisman
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016