Untungnya tidak berlanjut, kalau saya dan warga serta Babinkamtibmas tidak datang, tidak tahu apa yang akan terjadi."
Bandarlampung (ANTARA News) - Warga Jalan Cemara blok C5 nomor 1 Perumahan Beringin Raya Kemiling Bandarlampung melaporkan oknum polisi yang diduga telah bertindak arogan, ke Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Daerah Lampung.

"Laporan itu terkait perbuatan tidak menyenangkan atau arogansi oknum anggota polisi dari Polres Kota Metro yang sempat melakukan pengancaman serta penembakan senjata api ke masyarakat," kata Hari Putri, di Bandarlampung, Senin.

Menurut dia, hari ini pihaknya melaporkan kejadian tersebut ke Propam Polda Lampung. Berdasarkan nomor laporan LP/B-25/V/2016/Yaduan, Anggota Polres Metro, Bripda Ivan Ezra Adha, yang juga supir Kapolres Metro ini dilaporkan selain atas perbuatan tidak menyenangkan, juga dilaporkan atas penyerangan serta mengancam korban, Abizar Algifari dan istrinya, Hari Putri.

Hari Putri menyebutkan, peristiwa terjadi sekitar pukul 21.00 wib pada Minggu (8/5) malam di kediaman korban di Jalan Cemara blok C5 nomor 1 Perum Beringin Raya Kemiling Bandarlampung.

Kejadian itu bermula, saat Nurida Syarie kakak ipar pelaku memarkirkan mobilnya dekat mobil korban.

"Ketika turun dari mobil sambil membanting pintu mobil, tanpa sebab Nurida meludah di depan saya, namun tidak saya dihiraukan, dan langsung saya masuk ke dalam rumah," kata Hari.

Selang beberapa saat, ayah pelaku, Nasaruddin berteriak dari luar rumah memanggil suaminya Abizar Algifari untuk ke luar dari rumah. Di situ, anak Nasaruddin, yakni Maudi Arinazola merusak mobil yang sedang terparkir di garasi.

Kemudian, ia dan suaminya ke luar menemui Nasaruddin, lalu berbicara di teras rumah serta bertanya kepada Nasaruddin tentang masalah yang terjadi, namun Nasaruddin berkeras dan memaksa Abizar masuk ke dalam mobilnya.

Saat ditanya buat apa, Nasaruddin menjawab ingin membawa suaminya ke hutan dan mengancam akan membunuhnya.

Selanjutnya, anak Nasaruddin lainnya, yaitu Bripda Ivan Ezra Adha ke luar dan ikut menantang Abizar dengan arogan, dan menembakkan senjata api ke atas sebanyak dua kali.

Hari Putri dan suaminya berharap pihak Propam Polda Lampung segera mengusut persoalan itu sesuai dengan prosedur yang berlaku. Apalagi, akibat kejadian itu pihaknya telah dirugikan atas perusakan dan pengancaman yang dilakukan oleh keluarga pelaku.

Beruntung peristiwa tidak berlanjut, lantaran tetangga dan RT, serta Babinkamtibmas setempat datang, dan melerai keributan yang terjadi.

Sementara itu Ketua RT setempat Turda membenarkan kejadian tersebut.

"Untungnya tidak berlanjut, kalau saya dan warga serta Babinkamtibmas tidak datang, tidak tahu apa yang akan terjadi," kata dia.

Pewarta: T. Subagyo dan Agus S
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016