Timika (ANTARA News) - Tim SAR gabungan menghentikan pencarian 10 anak buah kapal (ABK) KM Azula yang hingga kini belum ditemukan di wilayah perairan Asmat, Provinsi Papua.

Kepala Kantor SAR Timika Makhfud kepada Antara di Timika, Senin, mengatakan upaya pencarian resmi dihentikan mulai Senin malam.

Operasi pencarian terhadap 13 ABK KM Azula telah berlangsung selama 10 hari semenjak kapal naas itu kandas di wilayah perairan Asmat pada Sabtu (13/2).

"Sampai tadi sore pukul 17.00 WIT hasilnya nihil. Karena itu mulai malam ini operasi pencarian dihentikan karena sudah memasuki hari ke sepuluh," kata Makhfud.

Dari 13 ABK KM Azula, tim SAR hanya menemukan tiga orang. Satu orang ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia, sementara dua orang lainnya selamat. Ketiganya ditemukan di kawasan Muara Sungai Digoel, Kabupaten Mappi.

"Korban meninggal maupun yang selamat sudah dievakuasi dari Wanam ke Merauke sejak hari Minggu (21/2)," jelas Makhfud.

Kendati operasi pencarian ABK KM Azula sudah dihentikan, namun para nahkoda kapal yang biasa melintas di wilayah perairan tersebut diharapkan segera melaporkan kepada pihak terkait jika menemukan para korban.

"Kita sudah mengimbau kapal-kapal yang selalu melintasi rute tersebut agar membantu melaporkan jika memang menemukan para korban," ujarnya.

Dua korban selamat yang ditemukan pada Sabtu (20/2) diketahui bernama Amril dan Faisal. Keduanya pertama kali ditemukan oleh kru kapal ikan asal Probolinggo saat dalam perjalanan menuju Merauke.

Saat ditemukan, keduanya dalam posisi mengapung pada sebatang pohon. Kedua korban selanjutnya dievakuasi oleh KM Fajar Timur ke Wanam.

Adapun korban meninggal yang ditemukan pada Sabtu (20/2) hingga kini belum diketahui identitasnya. Korban ditemukan oleh KM Sakina 01.

Lokasi ditemukan ketiga ABK KM Azula itu sangat jauh dari titik koordinat kandasnya kapal naas itu pada Sabtu (13/2).

"Dari titik koordinat saat kapal kandas ke lokasi itu sekitar 97 mil. Mungkin arah angin ke sana," kata Kepala Sub Seksi Operasi Kantor SAR Timika Hendra Salawane.

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016