Mataram (ANTARA News) - Gubernur Nusa Tenggara Barat H Muhammad Zainul Majdi menegaskan "Islamic Development Bank" (IDB), akan mendorong investor menanamkan modalnya di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, jika pemerintah mendukung pengembangan kawasan pariwisata strategis nasional itu.

"Mereka (IDB) siap menggerakkan para pemodal untuk berinvestasi jika pemerintah daerah dan pemerintah pusat mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika," kata Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) H Muhammad Zainul Majdi, di Mataram, Kamis.

Dalam pertemuannya dengan Presiden IDB, gubernur mengaku menyampaikan komitmen pemerintah daerah dan dukungan pemerintah pusat bahwa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, merupakan kawasan strategis yang menjadi prioritas di daerah.

"Saya datang ke Presiden IDB untuk menyampaikan komitmen pemerintah daerah dan dukungan bahwa KEK Mandalika adalah kawasan strategis nasional," ujarnya.

Ia mengatakan, setelah mendengar pemaparan tentang KEK Mandalika, pihak IDB berkomitmen mendorong investor mitranya untuk berkomunikasi dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku badan usaha milik negara (BUMN) yang mengelola lahan KEK Mandalika.

"IDB memiliki banyak mitra investor di dunia. Mereka didorong untuk berkomunikasi dengan ITDC supaya bisa terbangun kerja sama investor itu bisa masuk ke Mandalika," kata gubernur yang biasa disapa Tuan Guru Bajang (TGB) ini.

Dari total 1.035 hektare lahan KEK Mandalika, kata dia, ITDC sudah menyiapkan lahan sekitar 250 hektare untuk "halal hub" atau fasilitas perhotelan dan kepariwisataan lainnya yang memenuhi aspek syariah.

"Lokasi itu lah yang terus ditawarkan ITDC, dan saya yakin progresnya akan bagus," ucapnya.

TGB meyakini prospek KEK Mandalika sangat bagus karena pemerintah pusat memberikan perhatian serius terhadap upaya pembangunan kawasan pariwisata strategis nasional itu. Hal itu ditandai dengan akan dibangunya infrastruktur dan fasilitas penunjang sebagia bagian dari 10 destinasi utama pariwisata Indonesia.

KEK Mandalika merupakan salah satu dari delapan KEK yang ditetapkan pemerintah, di mana tiga di antaranya merupakan KEK pariwisata, yakni Mandalika, Tanjung Lesung di Banten, dan Morotai di Maluku Utara.

"Insya Allah progres Mandalika akan sangat bagus," kata Gubernur H Muhammad Zainul Majdi.

Sebelumnya, Presiden Direktur PT ITDC Abdulbar M Mansoer, mengatakan empat hotel bintang lima siap dibangun di KEK Mandalika, di mana satu hotel akan dibangun dari dana investasi perusahaanya, kemudian tiga hotel lagi akan dibangun oleh investor dari Amerika Serikat, Prancis, dan Korea.

ITDC akan menggandeng Pullman sebagai operator hotel yang akan dibangun dari dana investasi perusahaan.

Pullman dinilai layak untuk menjadi operator yang akan memberikan nilai tambah bagi ITDC sebagai BUMN, melalui pengelolaan hotel bintang lima dengan harga yang sesuai dan penyewaan ruang pertemuan yang refresentatif.

Sementara investor dari Amerika Serikat dengan bendera Jiva Samudera Biru, kata dia, akan menggandeng Intercontinental sebagai operator hotel. Konsep mereka juga hotel dan penyewaan ruang refresentatif untuk kegiataan "meetings, incentives, conference, exhibitions" (MICE).

Untuk hotel yang dibangun oleh pengusaha dari Prancis akan menggandeng Club Med sebagai operator hotel. Club Med yang berpusat di Prancis memiliki lebih dari 60 cabang di dunia, termasuk di Nusa Dua, Bali.

Sedangkan hotel yang akan dibangun oleh investor dari Korea, hingga saat ini belum menentukan operatornya. Namun, sudah pasti melakukan pembangunan pada 2016.

"Keempat hotel itu akan dibangun di lahan yang sudah diolah, sehingga lahan tersebut mempunyai jalan, akses, taman, listrik, dan air bersih yang cukup untuk mendukung terwujudnya Mandalika menjadi kawasan wisata kelas dunia," kata Abdulbar.

Pewarta: Awaludin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016