Jakarta (ANTARA News) - Akhir Pekan @Museum Nasional menghadirkan pentas Wayang Tavip "Berbiduk-biduk di Langit, Berlayang-layang di Lautan" yang mengangkat koleksi maritim, pada Minggu.

Pentas dongeng itu didalangi Budi Ros, aktor senior Teater Koma dan terinspirasi artefak nelayan nusantara seperti bubu, alat pancing dan kapal tradisional.

Puluhan penonton yang terdiri dari anak-anak beserta orangtua menyaksikan pertunjukan besutan Teater Koma dan Dapoer Dongeng yang mengisahkan tiga pelaut muda bersama kakek nelayan.

Alkisah, tiga kelasi bloon itu bernasib naas karena terkatung-katung di tengah laut karena kapal mereka rusak.

Mereka kemudian belajar mengenai keterampilan navigasi dan menangkap ikan dari para nelayan tradisional yang kini ditinggalkan.

Akhir Pekan @Museum Nasional adalah inovasi untuk menggaet pengunjung agar mau berkunjung ke museum pada hari libur lewat program kreatif yang telah berlangsung sejak 2013.

"Kami ingin membuat program yang bisa mengajak masyarakat untuk mengapresiasi museum," kata Kepala Museum Nasional Indonesia Intan Mardiana di Museum Nasional, Jakarta, Minggu.

Untuk memaksimalkan pemahaman pengunjung tentang koleksi di museum berisi 141.000 benda bersejarah, pihaknya bersama Dapoer Dongeng dan Teater Koma menghidupkan koleksi tersebut lewat pentas dongeng yang temanya bervariasi.

Khusus untuk tahun ini, mereka mengangkat pentas dongeng dari tradisi kelautan nusantara untuk merayakan World Maritime Day yang jatuh pada 26 September.

Pekan depan (27/9), lakon yang ditampilkan bertajuk "Nina Bobo Si Nona Manis Porto" yang mengangkat prasasti batu Padrao yang ditemukan Kepulauan Banda Besar.

Prasasti itu mencantumkan penunjukan Jan Ven de Broke untuk mengelola taman hiburan pada 1705.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015