Kualitas kami sudah siap untuk bersaing dengan produk luar negeri menjelang MEA."
Jakarta (ANTARA News) - Merek buah Sunpride dibawah naungan PT Sewu Segar Nusantara optimistis menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) karena memiliki lahan kebun seluas 3.500 hektare di Indonesia sehingga produk buah yang disajikan akan lebih segar dibandingkan produk impor.

"Kualitas kami sudah siap untuk bersaing dengan produk luar negeri menjelang MEA. Kami punya kebun di Indonesia yang membuat distribusi jauh lebih singkat dibandingkan produk impor sehingga buah lebih segar," kata Luthfiany Azwawie Manajer Marketing dan Komunikasi PT Sewu Segar Nusantara di Jakarta, Sabtu.

Luthfiany mengatakan waktu tempuh distribusi barang dari kebun Sunpride di Lampung ke pasar Jakarta hanya dalam hitungan jam sehingga lebih segar dibandingkan buah impor.

"Pisang dari Lampung ke Jakarta cuma tiga jam tapi dari luar negeri bisa berhari-hari," katanya.

Selain itu, Sunpride juga akan menambah kebun pisang di Aceh dan Blitar, Jawa Timur, untuk keperluan distribusi Indonesia bagian barat dan timur.

"Saat ini fokus distribusi ke sejumlah daerah di Indonesia seperti Sumatera," katanya.

Luthfiany menjelaskan 90 produknya masuk ke pasar modern dan 10 persen sudah menjangkau pasar tradisional dan yakin bisa bersaing dengan buah impor yang harganya lebih murah.

Optimisme itu berdasarkan data penjualan yang terus naik pada 2013 mencapai 2,4 juta box, 3,4 juta box pada 2014, dan 2015 ditargetkan akan naik 30 persen dari jumlah itu.

"Kami bertumbuh 30 persen karena ditopang pertumbuhan kelas menengah yang banyak beralih mengonsumsi buah," katanya.

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015