Tadi pagi sudah saya putuskan bahwa Merauke, mulai tahun ini (2015) dicanangkan menjadi lumbung padi nasional,"
Manokwari (ANTARA News) - Pemerintah siap mendorong Provinsi Papua Barat sebagai lumbung padi nasional dengan mengelola lahan seluas 4,6 juta hektare.

"Tadi pagi sudah saya putuskan bahwa Merauke, mulai tahun ini (2015) dicanangkan menjadi lumbung padi nasional," kata Presiden Joko Widodo, di sela peresmian pengoperasian jaringan tulang punggung pita lebar (broadband) serat optik Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, di Manokwari, Minggu malam.

Menurut Presiden, keputusan Pemerintah menjadikan Merauke menjadi lumbung padi nasional merupakan program yang maha besar untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri.

Dengan catatan ujarnya, program tersebut dapat dicapai melalui mekanisais moderen.

"Kalau betul-betul semua bisa dirampungkan dan digarap dengan serius sesuai dengan mekanisme pertanian moderen, maka produksi padi di lahan seluas 4,6 juta hektare tersebut maka dapat menyamai produksi padi di seluruh Indonesia,"katanya.

Meski begitu, pada kesempatan tersebut Jokowi masih memiliki keraguan apakah program tersebut bisa dilaksanakan.

Untuk itu tambah Jokowi, program ini ditargetkan dalam waktu tiga tahun ke depan sudah dapat dirampungkan.

Tahap awal misalnya, dari 1,2 juta hektar dikali rata-rata 7 ton per hektare maka diperoleh produksi padi sekitar 8,4 juta ton.

"Jika kelak seluruh panen terjadi dari 4,6 juta hektare maka produksi beras bisa mencapai lebih dari 24 juta ton. Ini artinya Merauke saja sudah dapat memenuhi kebutuhan padi nasional sekitar 30 persen," ujarnya.

Bahkan, jika digabungkan dengan produksi padi dari seluruh propinsi, bukan tidak mungkin Indonesia bisa menjadi produsen padi terbesar di dunia.

Untuk itu Presiden Jokowi mengakui, dibutuhkan dana yang cukup besar untuk merealisasikannya.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015