Taipei (ANTARA News) - Pihak Administrator Penerbangan Sipil Taiwan (CAA) mengatakan bahwa pilot pesawat TransAsia sempat menyerukan "Mayday" sebelum pesawat yang dikemudikannya menabrak jembatan dan jatuh di Sungai Keelung, Taipei, Rabu pagi.

Sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Taiwan, CNA bahwa berdasarkan rekaman komunikasi antara kokpit dan menara kontrol yang didapat pihak CAA menyatakan bahwa pilot berteriak "Mayday" tiga kali pada pukul 10.54 waktu Taiwan atau tak lama setelah lepas landas dari Bandar Udara Songshan, Taipei.

Dalam rekaman itu tidak disebutkan adanya petunjuk lain tentang apa yang mungkin terjadi, sehingga menyebabkan pesawat menukik dan menghantam badan jembatan.

Hingga Rabu sore jumlah penumpang yang tewas mencapai 13 orang dari 58 penumpang pesawat domestik jenis ATR72-600 tujuan Pulau Kinmen itu.

Sementara yang lainnya masih terjebak di dalam badan pesawat atau masih tenggelam di dasar Sungai Keelung.

Menurut CAA, Dewan Keamanan Penerbangan akan menyelidiki penyebab kecelakaan itu. "CAA akan membuat penilaian lebih lanjut," kata Direktur Jenderal CAA Lin Tyh-ming.

Lin menjelaskan bahwa pesawat nahas itu baru menyelesaikan serangkaian tes keselamatan penerbangan pada 26 Januari 2014. Hal itu juga bagian dari upaya TransAsia dalam memodernisasi armada penerbangannya. Pesawat nahas tersebut dibeli TransAsia pada tahun 2012.

Kecelakaan pesawat tersebut merupakan yang kedua kalinya menimpa maskapai penerbangan TransAsia dalam tujuh bulan terakhir. Pada bulan Juli 2014, pesawat TransAsia ATR72-500 jatuh di Pulau Penghu, Taiwan, yang menewaskan 48 orang penumpang.

Hingga berita ini diturunkan belum didapat kepastian mengenai adanya WNI sebagai penumpang di pesawat nahas tersebut.

(M038)


Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015