Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Sekitar 70 wartawan dari berbagai negara yang mengikuti Bali Media Forum (Forum Media Bali) sejak tanggal 6 November mengeluarkan pernyataan akhir antara lain berupa upaya melakukan kerja jurnalistik yang lebih baik selain juga memberi pemahaman pada masyarakat akan pentingnya independensi media dalam menegakkan demokrasi.

Pernyataan yang dibacakan pada Jumat siang tersebut juga menyebutkan pentingnya mediasi atas masalah-masalah yang muncul antara media dan pembaca serta pemirsanya, juga upaya untuk memberikan akses informasi yang lebih luas.

Topik pembahasan Forum Media Bali yang kelima tahun ini adalah "Etika, Jurnalistik dan Demokrasi: menyingkirkan pernyataan penyebar kebencian dari media dan politik", memberikan pesan yang jelas bahwa media harus bisa mengendalikan pemanfaatan oleh pihak-pihak yang sengaja memberikan ungkapan penyebar kebencian.

Forum ini diselenggarakan oleh Yayasan Thomson, London, Dewan Pers dan Jaringan Etika Jurnalistik (Ethical Journalism Network), dilakukan dalam rakaian Forum Demokratik Bali.

Bettina Peters, Direktur Pengembangan Thomson Foundation, didampingi Ketua Dewan Pers Bagir Manan ketika membacakan pernyataan akhir Forum Media Bali itu menyerukan adanya program tindak lanjut untuk aksi 2014 yaitu mendukung jejaring dewan pers se Asia-Pasifik dalam menciptakan dewan pers yang mandiri, menciptakan media yang independen, eragam dan bebas.

Selain itu juga mengupayakan kembali formalitas hubungan kerjasama antara Dewan Pers, wartawan dan redaktut di kawasan Perhimpunan Negara Asia Tenggara (ASEAN).

Selama diskusi, para peserta mengakui masih ada praktik-praktik wartawan yang "mendapat bayaran" dari narasumber untuk melakukan tugas jurnalistik, dan hal ini menjadi keprihatinan bersama untuk diakhiri. Dalam hal ini, penerapan etika jurnalistik perlu semakin ditingkatkan.

Forum berusaha mendukung mengatasi hal itu termasuk kampanye memberantas korupsi melalui media.

Pelatihan peliputan pemilu juga akan dilakukan pada tahun depan khususnya di negara yang dalam waktu dekat akan menyelenggarakan pemilihan umum dan pemilihan presiden.

Pembahasan selama tiga hari juga melihat peran media sosial yang semakin besar dalam menyebarkan informasi, dengan dua sisi yang berbeda yaitu yang menguntungkan ataupun yang merugikan.

Media arus utama diharapkan juga mengembangkan versi online untuk memberikan informasi yang cepat dan mudah dijangkau oleh pembaca yang selama ini banyak memanfaatkan media sosial.

Keterlibatan para profesional jurnalistik dalam forum itu telah memungkinkan terjadinya kontribusi yang berharga untuk membangun budaya solidaritas profesionalisme media di kawasan dan mendukung penyelenggaran Forum Media Bali tahun mendatang. (M007/M014)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013