Jakarta (ANTARA News) - Dua minggu berada di pedalaman Hutan Bukit Duabelas, Jambi, membuat aktris Prisia Nasution memperoleh pelajaran hidup yang sangat berarti.

Perempuan yang berakting sebagai Butet Manurung, guru yang mengajarkan baca tulis pada masyarakat pedalaman di hutan Jambi, merasakan kehidupan berbeda di hutan dan membuatnya menjadi banyak bersyukur.

Dia mencontohkan, sandang, yang dianggap kebutuhan primer bagi masyarakat kota, ternyata bukanlah hal lazim bagi warga hutan rimba.

"Saya melihat nilai-nilai kehidupan dari titik terendah. Banyak hal di kota besar yang terasa sebagai kebutuhan primer, tapi di rimba tanpa itu bisa survive. Di kota, orang punya segalanya tapi masih merasa kekurangan," paparnya di Jakarta, Minggu.

Film yang diangkat dari buku Butet Manurung berjudul Sokola Rimba itu diproduseri Mira Lesmana dan dibesut Riri Riza sebagai sutradara.

Mereka melibatkan orang-orang rimba dalam film yang akan ditayangkan 21 November mendatang. Mira mengemukakan sejak awal mereka memang ingin melibatkan masyarakat sekitar sebagai pemain.

"Dari pengalaman di Laskar Pelangi dan Atambua 39 C, saya yakin dengan kemampuan mereka," tukas Mira yang akhir-akhir ini fokus membuat film tentang kehidupan di luar Jakarta karena merasa wajah perfilman tanah air belum mewakili keadaan Indonesia.

Film ini pun akan menyuguhkan dialog dalam bahasa rimba dan bahasa Indonesia demi memberikan pengalaman nyata bagi para penonton. "Harus otentik agar penonton dapat merasakan pengalaman dari dalam," imbuh Riri

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013