Pasarwajo, Buton (ANTARA News) - Bupati Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara, Samsu Umar Abdul Samiun mengeluhkan peneliti asing di hutan Lambusango yang ternyata datang tidak sekedar untuk tujuan ilmiah.

Samsu mengatakan setiap tahun ada sekitar 600 orang asing yang datang ke hutan konservasi Lambusango  untuk melakukan penelitian di lokasi tersebut dalam jangka waktu lama.

Setelah ditelusuri, lanjut dia, ternyata orang asing tersebut tak hanya sekedar meneliti flora dan fauna di hutan, tetapi juga menjadikan kawasan hutan sebagai arena latihan petualangan.

"Jadi itu pohon-pohon besar di sana, dijadikan arena petualangan mereka, untuk panjat-panjat dan sebagainya," kata Samsu, Kamis.

Dia juga mengeluhkan orang asing yang menghabiskan waktu lebih dari tiga bulan di dalam hutan itu tidak meminta izin kepada pemerintah setempat.

"Mereka tidak bisa seperti itu, masuk ke rumah orang saja perlu minta izin untuk penelitian atau sebagainya, di Buton ada saya, bupati, harusnya mereka izin dulu ke saya," katanya.

Samsu juga mengaku telah menindak tegas sejumlah lembaga swadaya masyarakat yang memanfaatkan hutan konservasi Lambusango bukan untuk kepentingan ilmiah.

"Kemarin sudah saya sentak-sentak, termasuk dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomo Kreatif juga sudah bertemu mereka langsung," kata Samsu.

Hutan konservasi seluas 27.000 hektar itu, jelas Samsu, memang padat akan keanekaragaman hayati fauna asli berupa anoa, tarsius, kuskus dan sekitar 146 spesies burung yang 40 persennya adalah endemik khas Sulawesi.

Hutan tropis dataran rendah yang berada di jantung Pulau Buton itu juga terisi berbagai jenis tumbuhan termasuk tumbuhan endemik Buton.
.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013