Surabaya (ANTARA) - Universitas Surabaya (Ubaya) menargetkan memiliki setidaknya 55 orang guru besar baru dalam rentang empat tahun ke depan melalui Program 55 Guru Besar yang diluncurkan kampus setempat, Senin.

"Sudah ada kandidatnya, dan sudah siap diajukan sesuai target kami dengan periode empat tahun. Semua sudah paham prosesnya tidak mudah. Jadi kami tergabung dalam satu grup Whatsapp, kami saling menguatkan dan saling memotivasi," kata Rektor Ubaya, Dr Ir Benny Lianto MMBAT.

Benny mengungkapkan para dosen yang mengajukan guru besar berasal dari berbagai bidang. Utamanya bidang yang disesuaikan dengan prioritas pemerintah, mulai dari ketahanan pangan, kemandirian kesehatan, energi baru dan terbarukan, ekonomi digital dan bidang-bidang lain yang mendukung kesejahteraan masyarakat.

"Saat ini di Ubaya ada 11 guru besar di berbagai prodi. Sebanyak 55 ini sudah layak dan siap menjadi guru besar, dan sesuai dengan permintaan LLDikti (Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah) yang meminta calon nama di tiap prodi," katanya.

Baca juga: Pakar: Buah pisang tumbuh dari dalam batang adalah proses alamiah

Baca juga: Sandiaga S Uno luncurkan buku di Universitas Surabaya


Sebagai upaya mengejar target 55 guru besar ini, setiap tahunnya Ubaya menargetkan minimal ada pengukuhan 11 guru besar.

Program 55 Guru Besar ini diresmikan langsung oleh Kepala LLDikti Wilayah VII, Prof Dr Dyah Sawitri SE MM. Prof Dyah dan pihaknya akan melakukan pendampingan dalam pengajuan guru besar yang dilakukan Ubaya karena proses pengajuan seluruhnya dilakukan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

"Kami akan melakukan pendampingan. Utamanya dalam pemenuhan syarat utama yaitu dengan publikasi satu jurnal ilmiah yang bereputasi, harus yang benar-benar berkualitas," kata dia.

Seluruh perguruan tinggi yang dinaungi LLDikti Wilayah VII, kata dia, juga sedang berusaha memenuhi jumlah guru besar yang ideal di kampus mereka.

"Pengajuan guru besar harus sesuai dengan kompetensinya karena akan mendukung keilmuannya. Pastinya pengabdian masyarakat harus dilakukan," katanya.

Menurutnya, pengajuan guru besar di Jatim harus dioptimalkan. Pasalnya jumlah dosen di Jatim masih ratusan, sedangkan yang dibutuhkan adalah puluhan ribu.

"Guru besar sangat dibutuhkan karena memiliki nilai tambah dan keunggulan universitas," kata dia.*

Baca juga: Dosen-mahasiswa Ubaya bantu tingkatkan perekonomian Desa Kedungudi

Baca juga: Ubaya terpilih jadi tempat penyelenggara AUG 2024


Pewarta: Willi Irawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023