Jayapura (ANTARA) - Kreator batik Port Numbay, Jimmy Afaar akan memamerkan karyanya pada pameran busana yang berlangsung di New York, Amerika Serikat (AS) dan Havana, Kuba pada September 2022.

"Jadi, saya diundang mengikuti pameran di New York dan Havana untuk memamerkan batik Papua, yaitu batik Port Numbay hasil dari kerajinan tangan dari mama-mama Papua," kata kreator batik tulis Port Numbay Jimmy Afaar kepada ANTARA di Jayapura, Sabtu.

Selain itu, Jimmy juga di undang pada pemeran busana di Milan, Italia pada Februari 2023.

Baca juga: Batik tulis Papua diminati pengunjung pameran KKI

Dia menjelaskan pameran busana di Milan nanti akan lebih banyak menunjukkan batik Port Numbay bertuliskan tentang sosial budaya orang Papua dan motif ukiran kayu dari Burung Cenderawasih.

"Kalau motif Burung Cenderawasih pada umumnya semua orang suka, tapi lebih banyak konsumen yang tertarik dengan ukiran yang menceritakan tentang budaya," ujarnya.

Dia mengungkapkan saat ini di pusat perbelanjaan Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat menyediakan satu tempat khusus untuk Batik Port Numbay.

"Dalam satu bulan kami sudah kirim 40 potong ke Sarinah Thamrin dan semoga ke depan bisa lebih banyak lagi," katanya.

Baca juga: Batik tulis Port Numbay upaya berdayakan kreativitas mama- mama Papua

Baca juga: Batik Papua pukau publik Belanda di Fashion Diplomasi


Dia menambahkan penghasilan dari penjualan batik Port Numbay sebelum COVID-19 melanda per bulan bisa mencapai Rp40 juta.

"Namun, setelah COVID-19 pendapatan menurun drastis, tapi kami bersyukur saat ini sudah mulai membaik dimana hasil penjualan dalam sebulan bisa mencapai Rp20 juta," ujarnya.

Batik Port Numbay kini menjadi ikon Kota Jayapura pada saat PON XX 2021 di Bumi Cenderawasih. Batik tulis dengan motif khusus dari 250 suku di provinsi paling timur Indonesia ini menjadi salah satu oleh-oleh berkualitas yang dicari oleh kontingen yang berasal dari luar Papua.

Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022