Selalu menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, sehingga dapat menekan potensi bahaya penularan COVID-19
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama menyalurkan paket bantuan penanggulangan COVID-19 kepada 1.000 pesantren dan 269 madrasah dengan nilai mencapai Rp31,7 miliar.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag M. Ali Ramdhani mengatakan pesantren dan madrasah perlu memiliki ketahanan dalam menghadapi pandemi COVID-19 yang hingga saat ini masih belum usai.

“Program bantuan ini juga bertujuan untuk menggalang dukungan dan partisipasi masyarakat untuk bersama menguatkan lembaga pendidikan Islam seperti pesantren dan madrasah agar selalu menerapkan protokol kesehatan dan maksimal dalam penanggulangan COVID-19," ujar Dhani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Kemenag Bandung pindahkan para santri pesantren oknum guru asusila

Dhani menilai bahwa saat ini animo masyarakat terhadap layanan pendidikan Islam, khususnya pesantren, sangat tinggi. Sebagai instansi pembina, kata dia, Kemenag merasa ikut bertanggung jawab untuk membantu pesantren dan madrasah agar kegiatan belajar-mengajar dapat berjalan dengan aman dan sehat.

"Saat ini sudah dilakukan pembelajaran tatap muka. Kami berharap pesantren maupun madrasah tetap waspada. Selalu menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, sehingga dapat menekan potensi bahaya penularan COVID-19," ujarnya.

Baca juga: Menag: Perlu gerak bersama bangun perilaku antikorupsi

Program Bantuan Penanggulangan COVID-19 di Pesantren dan Madrasah Tahun Anggaran 2021 ini diwujudkan dalam bentuk bantuan berupa barang yang terdiri dari masker (headlop dan earlop), hand sanitizer, thermogun, dan vitamin untuk peningkatan imunitas atau daya tahan tubuh.

Paket bantuan tersebut akan dikirim langsung ke alamat masing-masing pesantren dan madrasah.

Baca juga: Kemenag tunggu persetujuan pembentukan Ditjen Pesantren

Ia berharap pengurus pesantren dan madrasah dapat memaksimalkannya sebaik mungkin demi mencegah terjadinya penularan.

Apalagi saat ini muncul varian baru COVID-19, Omicron, sehingga mitigasi perlu dilakukan sedini mungkin agar tidak terjadi gelombang ketiga.

"Dengan iktikad ini, marilah kita memberi contoh nyata, terutama agar masyarakat selalu menaati pentingnya protokol kesehatan. Selain itu, kami juga mengimbau masyarakat yang belum vaksin segera mengikuti vaksinasi yang diselenggarakan pemerintah," kata dia.



#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3m
#vaksinmelindungikitasemua

Baca juga: Kemenag Sulsel sebut 3.000 calon jamaah umrah siap diberangkatkan

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021