Lumajang (ANTARA) - Puluhan warga mengungsi di Balai Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang letusan Gunung Semeru.

"Peristiwanya Sabtu sore dan warga kami minta untuk meninggalkan rumah dan mengungsi," ujar Sekretaris Desa Sumberluwuh, Samsul Arifin, ditemui di balai desa setempat, Minggu dini hari.

Selain balai desa, pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah tempat pengungsian lainnya, seperti masjid dan beberapa gedung SD Negeri di kawasan setempat.

Total terdapat 80 orang laki-laki serta 75 perempuan, ditambah 35 warga lanjut usia dan 30 anak yang mengungsi di balai desa.

"Tapi berdasarkan laporan dan data terbaru, sebagian pengungsi di balai desa ada yang pindah ke masjid, SD Negeri, bahkan ada yang tinggal ke rumah keluarganya di daerah aman," katanya.

Baca juga: BPBD dan Dinkes Jatim kirim bantuan ke lokasi terdampak Semeru
Baca juga: Data sementara korban luka bakar akibat letusan Gunung Semeru


Pantauan ANTARA di Sumberwuluh, sebagian pengungsi perempuan dan anak-anak beristirahat di pendopo maupun beberapa ruangan di balai desa. Sedangkan warga laki-laki dibantu petugas serta relawan tampak berjaga.

Pihaknya juga telah mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada karena aktivitas gunung setinggi 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) tersebut masih terjadi.

Di Desa Sumberwuluh, total terdapat sebanyak 10.724 orang yang tinggal di 10 dusun. Yakni Dusun Sumberwuluh Tengah, Sukosari, Kebonagung, Kamar Kajang, Kebondeli Utara, Kebondeli Selatan, Poncosumo, Kajar Kuning dan Kampung Baru.

Sementara itu, perangkat desa dibantu relawan tetap melakukan kesiapsiagaan. Salah satunya melakukan patroli di sekitar pemukiman untuk mengantisipasi adanya warga membutuhkan bantuan.

"Kami bergantian keliling pemukiman, sambil tetap waspada. Apalagi ada laporan masih terdapat 10 orang warga yang belum ditemukan. Tapi kami juga selalu mengecek, siapa tahu mereka sudah mengungsi ke tempat aman. Semoga semuanya selamat," kata Samsul Arifin.
 

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021