Langkah ini diperlukan agar upaya pelindungan terhadap PMI di luar negeri dapat terus ditingkatkan dan berjalan efektif
Jakarta (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam Dr. Sujatmiko menyampaikan perlunya terus dibangun sinergi seluruh pemangku kepentingan yang menangani urusan pekerja migran Indonesia (PMI).

Hal tersebut disampaikan Duta Besar Sujatmiko dalam pertemuan koordinasi dengan Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani, pada Senin, (8/11) .

"Pertemuan koordinasi ini merupakan salah satu langkah membangun sinergi tersebut. Langkah ini diperlukan agar upaya pelindungan terhadap PMI di luar negeri dapat terus ditingkatkan dan berjalan efektif," ujar Duta Besar Sujatmiko dalam keterangan tertulis dari KBRI Bandar Seri Begawan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Dubes Sujatmiko menghendaki pembenahan dari hulu persiapan PMI sebelum berangkat bekerja di luar negeri. Hal ini mengingat banyak PMI yang menghadapi masalah ketika bekerja di luar negeri akibat tidak adanya persiapan pada diri PMI.

Baca juga: Dubes RI usulkan perbaikan tata kelola pengiriman pekerja migran

Persiapan ini termasuk bekal ketrampilan dan pengetahuan, serta kesiapan mental menghadapi pekerjaan di luar negeri.

Duta Besar juga mengharapkan biaya keberangkatan PMI ke luar negeri dapat semakin turun dengan meminimalisasi keterlibatan oknum-oknum yang mengambil keuntungan.

Ia meminta BP2MI dapat mempersiapkan pekerja-pekerja yang berkeahlian dan semi-ahli sebagai antisipasi dibukanya kran kehadiran pekerja asing oleh Brunei pasca-pandemi COVID-19.

Dalam era pandemi, lanjut dia, Brunei menutup kehadiran pekerja asing. Hal ini menyebabkan permintaan yang melonjak dari para pengusaha Brunei kepada KBRI Bandar Seri Begawan untuk menyiapkan tenaga-tenaga kerja yang terampil dan semi-terampil.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala BP2MI mengajak Duta Besar Dr. Sujatmiko meninjau Command Center (Pusat Komando) BP2MI.

Baca juga: Dubes RI imbau pekerja migran Indonesia di Brunei patuh hukum setempat

Kepala BP2MI menjelaskan dari Pusat Komando ini dapat diketahui data-data PMI dan persoalan mereka di berbagai negara, aduan-aduan yang disampaikan oleh PMI.

Selain itu, melalui Pusat Komando tersebut dapat diketahui lokasi keberadaan PMI. Inilah pentingnya seorang PMI berangkat dengan prosedur yang benar, sehingga keberadaannya dapat diketahui dengan jelas.

Dubes RI menyambut gembira adanya Pusat Komando BP2MI dan berharap dapat semakin meningkatkan pelayanan pelindungan terhadap PMI di berbagai negara.

Sementara itu, Kepala BP2MI menyampaikan Pusat Komando ini diharapkan dapat meningkatkan sinergi dan kolaborasi BP2MI dengan Perwakilan RI dalam rangka meningkatkan pelindungan terhadap PMI.
Baca juga: KBRI bagikan sembako kepada pekerja migran Indonesia di Brunei

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021