Makin pesatnya perkembangan industri digital selama pandemi menjadi lahan subur bagi masyarakat luas termasuk perempuan
Jakarta (ANTARA) - Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia (KPP-RI) bekerja sama dengan penyedia solusi Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) global Huawei menggelar lokakarya bertajuk "Women in Tech: Women Leadership in Digital Era" guna menguatkan peran kepemimpinan legislator perempuan sebagai katalisator aspirasi masyarakat.

Lokakarya itu menghadirkan pembicara utama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Puan Maharani, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Ketua Presidium KPP-RI Diah Pitaloka dan Corporate Senior Vice President & Director of the Board Huawei Catherine Chen.

Lokakarya yang digelar secara offline dengan protokol kesehatan ketat dan online itu juga dihadiri lebih dari 350 legislator perempuan yang duduk di DPR/DPD RI, DPRD, beserta komunitas pegiat pemberdayaan perempuan.

Dalam sambutannya, Ketua DPR RI Puan Maharani mengungkapkan dukungannya terhadap penyelenggaraan lokakarya untuk peningkatan literasi digital dan penguatan peran kepemimpinan legislator perempuan ini.

Baca juga: Pemerintah-Huawei gelar pelatihan perangkat "wireless" untuk guru SMK

"Cerita yang seharusnya dominan ada di benak masyarakat adalah bagaimana perempuan dapat menjadi kreator di dunia digital atau menjadi leaders di industri teknologi digital, seperti Catherine Chen dan Trisia yang juga menjadi narasumber hari ini," kata Puan dalam siaran pers Huawei, Rabu malam.

"Makin pesatnya perkembangan industri digital selama pandemi menjadi lahan subur bagi masyarakat luas termasuk perempuan untuk memulai bisnis dan teknologi digital membuka pintu bagi UMKM kita untuk naik kelas dan dengan demikian kita berpartisipasi aktif menggunakan teknologi digital untuk turut meningkatkan kesejahteraan umum," kata dia.

Puan juga menekankan hadirnya negara untuk memberikan rasa aman dan jaminan perlindungan terhadap masyarakat atas dampak negatif dari penyalahgunaan teknologi digital, seperti hoaks dan perundungan siber.

Ia juga menegaskan peningkatan kesadaran dan pemahaman digital dari masyarakat, termasuk perempuan, menjadi kunci untuk mengatasinya sekaligus membuat perempuan mampu memanfaatkan teknologi digital secara lebih produktif untuk berkontribusi lebih besar.

Baca juga: Huawei gelar Developer Day 2021 beri dukungan bagi mitra di Indonesia

Ketua Presidium Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia (KPP-RI) Diah Pitaloka mengatakan bahwa literasi digital yang terus meningkat menjadi sebuah keniscayaan yang juga harus dimiliki oleh para legislator perempuan.

Makin bertumpunya beragam produktivitas, aktivitas, dan gaya hidup masyarakat luas kepada teknologi digital, menuntut legislator perempuan memahami peluang, tantangan, dan isu-isu terbaru era baru 4.0 yang harus senantiasa diantisipasi guna mampu membantu masyarakat mendapatkan solusi atas aspirasi-aspirasi yang mereka suarakan.

"Pemahaman dan penguasaan teknologi digital di kalangan legislator perempuan diharapkan akan membantu meningkatkan efektivitas program, aksi-aksi sosialisasi, dan komunikasi serta interaksi dengan masyarakat, serta memperkaya wawasan legislator dalam menyikapi isu-isu kritikal terkait keamanan siber dan perundungan siber yang marak di kalangan masyarakat," ujar dia.

"Kegiatan edukatif ini strategis dalam menguatkan peran, kepemimpinan dan kompetensi. Untuk itu kami melibatkan para pakar industri seperti Huawei dan juga Kementerian Komunikasi dan Informatika. Apresiasi yang tinggi untuk dukungan dan komitmennya dalam mendukung legislator perempuan mengembangkan kompetensi mereka," tutur Diah.

Baca juga: Huawei gandeng Poltek SSN gelar TechDay 2021

Menurut Diah, saat ini adalah momentum tepat bagi legislator perempuan Indonesia untuk berkomitmen meningkatkan literasi digital guna menguatkan peran kepemimpinan mereka di era yang serba cerdas dan terkoneksi ini. Menurutnya, keberadaan Puan Maharani sebagai Ketua DPR dan makin meningkatnya jumlah legislator perempuan di seluruh Indonesia menjadi faktor yang berkorelasi dengan komitmen ini.

Dukungan Aktif Huawei untuk Kepemimpinan Perempuan

Corporate Senior Vice President & Director of the Board Huawei Catherine Chen dalam acara yang diselenggarakan oleh KPP-RI ini mengatakan bahwa peran kepemimpinan perempuan Indonesia dalam memperjuangkan kesetaraan dan pemberdayaan kaumnya sudah berlangsung lama sejak era Kartini.

Ia menegaskan bahwa Huawei akan senantiasa memegang teguh komitmennya dalam terus mendukung peran kepemimpinan perempuan yang telah berlangsung tersebut di era transformasi digital.

"Kami percaya bahwa semakin banyak talenta perempuan dan pemimpin perempuan dibutuhkan untuk menciptakan dunia digital yang lebih inklusif yang bermanfaat bagi semua orang. Program hari ini hanyalah langkah pertama menuju kolaborasi yang jauh lebih besar dengan KPP-RI beserta pegiat pemberdayaan perempuan lainnya. Hal ini tidak saja menjadi pengakuan dan menginspirasi kepemimpinan perempuan tetapi juga memacu perkembangan ekonomi digital," kata Catherine Chen.

Baca juga: Ekosistem perdagangan digital inklusif perlu diperkuat di ASEAN

Di Indonesia, Huawei aktif dalam menggelar program-program peningkatan literasi digital untuk berbagai kalangan, termasuk perempuan, melalui kerja sama sinergis dengan pemerintah, akademia, industri, dan komunitas.

Program-program tersebut juga terkait erat dengan komitmen Huawei dalam turut mengembangkan 100 ribu SDM digital dalam kurun waktu 5 tahun. Hingga satu tahun berselang dari kali pertama komitmen tersebut dicanangkan, Huawei telah mengembangkan 45 ribu SDM digital di Indonesia.

Sementara itu, Wakil Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim POLRI, Kombes Pol Himawan Bayu Aji, S.H, S.Ik, M.H yang hadir mewakili Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si, mengakui perkembangan teknologi digital melahirkan banyak womenpreuneur yang sukses mengembangkan usaha di ranah digital.

“Sayangnya perkembangan teknologi digital membawa ancaman juga pada eksistensi para womenpreneur ini, salah satunya adalah pencurian identitas dan kebocoran data. Oleh sebab itu, edukasi terhadap prinsip kehati-hatian untuk melindungi data-data pribadi di ranah digital masih harus diperluas dan rambu-rambu hukumnya harus lebih diperjelas,” ungkap Kombes Pol Himawan Bayu Aji.

Baca juga: Indonesia jalin kerja sama teknologi dengan Huawei

Baca juga: Huawei perkuat kontribusi & kerja sama keamanan siber

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021