Jakarta (ANTARA) - Huawei Indonesia menegaskan komitmennya dalam berbagi pengetahuan keamanan siber melalui pembaruan nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Siber dan Sandi Negara Republik Indonesia (BSSN).

Mereka menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) tripartit baru antara ketiga belah pihak, yakni Institut Teknologi Del (IT Del), BSSN, dan Huawei, dalam seremonial penandatanganan yang diselenggarakan Senin.

Huawei dan BSSN akan memfasilitasi pembelajaran lanjutan, sertifikasi profesional, dan peningkatan kompetensi dalam masalah keamanan siber. Adapun PKS yang baru akan menjadikan IT Del sebagai hub kolaborasi keamanan siber bagi perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Marves) Jenderal (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan juga mengadakan diskusi tingkat tinggi dengan CEO dan Founder Huawei Ren Zhengfei, yang menandai kolaborasi baru serta komitmen jangka panjang dari penyedia ICT global terkemuka, khususnya dalam peningkatan keamanan siber di Indonesia.

Baca juga: BSSN - Huawei tingkatkan literasi keamanan siber pelajar

"Anda sangat beruntung dengan kinerja perwakilan Huawei di Indonesia yang cukup dikenal sehingga teknologi Huawei dipergunakan secara luas. Terbentuknya Huawei Academy di Indonesia dan Kerjasama Tripartit antara Huawei, BSSN, dan IT Del juga menunjukkan komitmen Huawei untuk tidak hanya membangun infrastruktur digital di Indonesia, tetapi juga terhadap pengembangan sumber daya manusia digital dan transfer teknologi termutakhir,” ucap Luhut kepada Ren, dalam siaran pers, Selasa.

“Pembangunan sumber daya manusia amatlah penting bagi Indonesia dan atas nama pemerintah Indonesia, saya sampaikan apresiasi kepada Huawei atas peran selama ini," kata Luhut.

Ren berpendapat, selain mewakili pangsa pasar yang berukuran besar dan berpotensi tinggi untuk ekspor Indonesia, China juga memiliki sejumlah contoh pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan operasional di beberapa kegiatan yang bersifat vital.

Misalnya, Indonesia dapat belajar mengintegrasikan teknologi cerdas ke dalam pengoperasian sehari-hari di banyak pelabuhan dan bandara strategis negara, atau menerapkan teknologi 5G, AI, nirkabel, dan radar untuk meningkatkan standar keamanan di tambang batu bara secara signifikan.

"Indonesia adalah negara yang hebat dan indah. Garis pantai yang membentang, sumber daya alam yang melimpah, dan ragam hasil pertanian yang teramat kaya adalah beberapa keunggulan unik yang dimiliki Indonesia," puji Ren.

Baca juga: Huawei & BSSN gelar workshop keamanan siber di Yogyakarta

"Huawei berterima kasih kepada Indonesia atas dukungannya yang berkelanjutan untuk tim lokal kami di negara ini. Mengarahnya tren bilateral menuju kolaborasi dan kesuksesan bersama antara Tiongkok dan Indonesia yang berdasarkan nilai-nilai saling menghormati integritas kedaulatan, sistem politik, dan norma-norma sosial satu sama lain, kami percaya bahwa bersama-sama kita akan meletakkan dasar bagi masa depan Indonesia," tegasnya.

Penandatanganan MoU dan perjanjian kerja sama (PKS) tersebut dihadiri pula oleh Kepala BSSN Letjen (Purn) Hinsa Siburian, Rektor IT Del Prof. Ir. Togar M. Simatupang M, Tech. Ph.D.

Kepala BSSN mengapresiasi kerja sama yang terjalin erat dengan Huawei sejak MoU ditandatangani pada 2019.

"Saya berharap selain program dan kegiatan yang telah berjalan selama ini, beberapa perbaikan yang diperlukan akan dilakukan di bidang R&D teknologi 5G, di mana pengalaman Huawei dalam menghadirkan teknologi 5G di banyak negara menjadi salah satu keunggulan yang diperlukan oleh BSSN agar BSSN memiliki gambaran bagaimana merumuskan kebijakan nasional di bidang keamanan teknologi siber 5G," ucap Hinsa.

"Selain itu, di bidang pengembangan dan pemanfaatan kriptografi dimana Huawei memiliki pengalaman dalam mengimplementasikan kriptografi dalam berbagai solusi teknologinya agar BSSN dapat mempelajari penerapannya," kata dia.

Hinsa menambahkan, "BSSN sangat mendukung kerja sama ketiga belah pihak antara BSSN, Huawei, dan IT Del sebagai bentuk kerja sama antara pemerintah, pelaku usaha, dan akademisi. Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Huawei dan IT Del yang memiliki perhatian serius terhadap aspek keamanan siber dan memiliki semangat yang tinggi untuk berkolaborasi dalam mewujudkan keamanan siber nasional melalui kerjasama dengan BSSN.”

Baca juga: Huawei dan BSSN gelar pelatihan daring keamanan siber

CEO Huawei Indonesia Jacky Chen juga mengatakan, “Momentum pembaruan MoU dengan BSSN, serta penandatanganan PKS dengan BSSN dan IT Del menandai tonggak baru dalam inisiatif keamanan siber yang digelar bersama ini, karena kami akan melibatkan lebih banyak universitas dan menjangkau masyarakat lebih luas luas sebagai penerima manfaat program tersebut.”

Hingga saat ini, hampir tujuh ribu pejabat pemerintah dan pegawai negeri telah memperoleh manfaat dari kerja sama Huawei dan BSSN sejak tahun 2019 melalui berbagai kegiatan program pelatihan bersama dan webinar.

“Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, BSSN, IT Del, dan Huawei Indonesia berinisiatif untuk mengembangkan ekosistem talenta di bidang keamanan siber. MoU dan perjanjian kerja sama yang disusun bertujuan untuk menciptakan sinergi bersama dalam pembangunan ekosistem untuk mempersiapkan tenaga terampil di bidang keamanan siber. Diharapkan, produktivitas dan daya saing bangsa dapat ditingkatkan untuk menyongsong era industri 4.0," kata Rektor IT Del Prof. Togar M. Simatupang.

Baca juga: Kerja sama dengan Huawei, BSSN jamin netralitas teknologi

Berawal dari lima pegawai ketika kantornya pertama kali dibuka di Indonesia 21 tahun lalu, Huawei Indonesia kini memiliki lebih dari 2 ribu pegawai tetap. Sebanyak 90 persen pegawai Huawei Indonesia terdiri dari talenta lokal yang menghasilkan kontribusi nyata bagi ekonomi setempat.

Selama pandemi, Huawei telah meluncurkan serangkaian kampanye bertajuk “I Do” dengan maksud membalas budi kepada masyarakat dan turut mendukung kemajuan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Payung “I Do Care” menyalurkan bantuan sosial bagi korban bencana serta donasi kepada mereka yang paling membutuhkan.

Lewat “I Do Collaborate,” Huawei bahu-membahu dengan pemerintah, dunia usaha, dan pemangku kepentingan untuk mendorong transformasi digital di ekosistemnya masing-masing.

Terakhir, “I Do Contribute” merupakan komitmen Huawei untuk memupuk sebanyak 100 ribu talenta digital di Indonesia dalam jangka waktu 5 tahun ke depan demi mempersiapkan fondasi SDM yang kokoh bagi masa depan Indonesia, sementara pengembangan teknologi termutakhir dengan cara-cara kreatif nan inovatif – termasuk AI, big data, dan cloud – untuk memampukan instansi pemerintah dan perusahaan adalah bagian dari semboyan “I Do Create.”

Baca juga: Huawei gelar Developer Day 2021 beri dukungan bagi mitra di Indonesia

Baca juga: Huawei gandeng Poltek SSN gelar TechDay 2021

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021