Korban ditemukan di Perairan Sumba Barat Daya oleh nahkoda Kapal Cinta Mekkah 04 Riswan pada Kamis (16/9), lalu diantar kembali ke Sabu Raijua Jumat pagi
Labuan Bajo, NTT (ANTARA) - Satu dari dua nelayan di Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang hilang saat sedang melaut ditemukan di Pulau Sumba dalam keadaan selamat, kata pimpinan SAR.

"Korban ditemukan di Perairan Sumba Barat Daya oleh nahkoda Kapal Cinta Mekkah 04 Riswan pada Kamis (16/9), lalu diantar kembali ke Sabu Raijua Jumat pagi," kata Kepala Kantor SAR Kupang Emy Freezer dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Jumat (17/9),

Ia menjelaskan Riswan mengantar nelayan tersebut dan tiba di dermaga Pelabuhan Raijua, Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua sekitar pukul 07.00 WITA.

Nahkoda Kapal Cinta Mekkah 04 tersebut kemudian menyerahkan Leonard Rage Tuka (16)  -- nelayan yang selamat -- kepada keluarga korban didampingi oleh Camat Raijua Titus B Duri, Pospol Kecamatan Raijua, dan Lurah Raijua.

Ia menyebut, pengantaran dan penyerahan nelayan yang telah ditemukan berjalan lancar dan aman.

Pihaknya berkoordinasi dengan BPBD Sabu Raijua untuk melaksanakan pencarian nelayan yang hilang di Kabupaten Sabu Raijua.

Dalam laporan yang diterima sebelumnya dari Kepala BPBD Sabu Raijua Javid Ndu Ufi, remaja Leonard Rage Tuka yang berprofesi sebagai nelayan di Desa Kolorae, Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua, NTT dilaporkan hilang saat melaut pada Selasa lalu.

Saat melaut, korban menggunakan sampan kayu yang bermesin ketinting.

Informasi penemuan korban dilaporkan oleh Kepala Desa Sinjae. Dia mengatakan, Kapal Cinta Mekkah 04 dengan nakhoda Riswan menemukan nelayan Raijua itu di ujung Pulau Sumba pada Kamis, demikian Javid Ndu Uf.

Baca juga: SAR Kupang kerahkan 17 personel cari dua nelayan hilang di Sabu Raijua

Baca juga: Diterjang badai, dua nelayan Sabu Raijua terdampar di Australia

Baca juga: Empat warga hilang di perairan laut Sabu Raijua

Baca juga: Kapal ikan terdampar di Sabu Raijua milik nelayan TTU

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021