Jakarta (ANTARA News) - Politisi senior Siswono Yudo Husodo mengatakan, pemberian gelar pahlawan bagi mantan Presiden Soeharto sebaiknya dilakukan setelah ada pergantian generasi sehingga tidak memunculkan kontroversi.

"Pak Harto pantas mendapat gelar pahlawan, tetapi saya setuju waktunya tidak sekarang, perlu satu atau dua generasi lagi agar semua bisa menerima dengan baik," kata Siswono usai diskusi yang digelar Forum Kebangsaan di Jakarta, Kamis.

Menurut menteri di era Orde Baru itu, sangat wajar jika saat ini terjadi pro-kontra terkait gelar pahlawan untuk Soeharto, karena masih ada pihak-pihak yang dulu berseberangan dengan dengan Presiden RI kedua itu.

"Gelar pahlawan bagi Bung Karno diterima baik semua pihak, tetapi coba kalau gelar itu diberikan pada tahun 60-an atau awal 70-an, pasti muncul juga kontroversi," kata Ketua Dewan Pembina Lembaga Perajut Bangsa itu.

Presiden RI pertama, Soekarno, yang meninggal dunia tahun 1970 baru mendapat gelar pahlawan nasional pada 1986.

Menurut Siswono, suatu hal yang baik belum tentu bisa diterima dengan baik pula, jika waktunya tidak tepat. Itu pula yang terjadi pada pemberian gelar pahlawan bagi Soeharto.

"Jadi memang harus arif memilih waktu yang tepat. Saya yakin, Pak Harto tidak butuh gelar pahlawan, tetapi kita yang butuh sebagai sebuah bangsa," katanya.

Hal yang sama, kata mantan ketua umum Himpunan Kerukunan Tani dan Indonesia (HKTI) itu, juga berlaku terhadap KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Seperti Soeharto, Gus Dur juga memiliki jasa yang tidak kecil terhadap Indonesia, namun untuk saat ini tentu masih ada pihak yang keberatan jika kedua tokoh itu mendapat gelar pahlawan nasional.(*)
(T.S024/S023/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010