siswa berprestasi yang belum beruntung pada SNMPTN dan SBMPTN bisa terjaring melalui seleksi mandiri
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Universitas Brawijaya (UB) menerima sekitar 5.400 mahasiswa baru dari jalur seleksi masuk mandiri gelombang pertama yang diumumkan pada Selasa (22/6).

Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES di Malang, Jawa Timur, Jumat, mengatakan jumlah yang diterima tersebut merupakan 8 persen dari 35.375 pendaftar seleksi mandiri gelombang pertama. UB menyelenggarakan seleksi mandiri dalam dua gelombang.

Seleksi mandiri gelombang pertama dan kedua diperuntukkan bagi program sarjana dan pendidikan vokasi. Seleksi mandiri seperti tahun lalu menggunakan prestasi akademik (rapor) dan nilai UTBK.

Baca juga: Di tapal kuda Jatim, Unibraw sosialisasi "kampung tangguh"

Seleksi mandiri gelombang pertama dilaksanakan pada 2 hingga 16 Juni 2021 dan hasil seleksi diumumkan pada 22 Juni 2021. Sedangkan gelombang kedua pendaftaran dilakukan pada 18 Juni hingga 13 Juli 2021 dan pengumuman hasil seleksi pada 17 Juli 2021.

"Terakhir nanti kami mengadakan seleksi vokasi. Kami harap melalui seleksi mandiri yang diadakan dua gelombang, siswa berprestasi yang belum beruntung pada SNMPTN dan SBMPTN bisa terjaring melalui Seleksi Mandiri tersebut," katanya.

Baca juga: Jasa Marga ajak mahasiswa ITS-Unibraw tinjau tol Pandaan-Malang

Bagi siswa yang belum lolos pada Seleksi Mandiri gelombang pertama masih bisa mengikuti gelombang kedua dan Seleksi Jalur Vokasi.

Sementara itu, Muhammad Irfan dan Muhammad Hanan, dua siswa peraih nilai sempurna untuk Program Saintek mengaku bukan termasuk siswa berprestasi di sekolah. Namun, keduanya justru meraih nilai sempurna pada UTBK.

Baca juga: Mahasiswa Universitas Brawijaya ciptakan pohon elektrik

Nilai sempurna yang diraih kedua siswa MAN Insan Cendekia Padang Pariaman tersebut, yaitu Hanan meraih nilai sempurna atau 1000 untuk mata pelajaran Matematika dan Kimia. Sementara Irfan meraih nilai sempurna atau 1000 untuk mata pelajaran Kimia.

"Saya dari kecil suka mata pelajaran Matematika dan Kimia. Saya juga bukan termasuk siswa yang berprestasi. Peringkat saya hanya 10 besar di sekolah," kata Hanan

Begitu pula dengan Irfan, dia juga bukan siswa dengan peringkat tiga besar di sekolah. "Di sekolah termasuk anak yang biasa aja, tidak juara kelas, setiap tahun selalu dapat ranking belasan," kata Irfan.

Baca juga: 65 mahasiswa Universitas Brawijaya lolos Program IISMA 2021

Meskipun bukan termasuk yang terpandai di sekolah, Irfan mengaku sudah jatuh cinta dengan Kimia sejak duduk di bangku kelas 10. Hal inilah yang membuat ia terpilih menjadi wakil sekolah untuk mengikuti Olimpiade Kimia di tingkat Provinsi Sumatera Barat.

"Motivasi belajar saya, selain karena ingin membahagiakan orang tua, juga ingin suatu saat bisa meraih prestasi lomba tingkat nasional. Kalau bisa pas di kampus nanti jadi anak berprestasi yang bisa memenangkan lomba tingkat nasional," katanya.

Baca juga: Universitas Brawijaya gandeng warga kelola hutan berkelanjutan

Meskipun punya keunggulan masing-masing, Hanan dan Irfan mengaku hanya sekali mengikuti bimbingan belajar. "Kalau bimbel, saya baru pertama kali pas semester 2 kelas 12 selama 1 bulan. Waktu itu ada kerja sama bimbel dengan pihak sekolah, jadi saya ikuti itu . Sebelumnya saya tidak pernah ikut bimbel," kata Hanan.

Meskipun saat ini Hanan dan Irfan sudah diterima di jurusan favorit masing-masing, mereka berharap dengan kuliah di UB kelak bisa mendapatkan pekerjaan layak yang bisa bermanfaat untuk semua orang terutama orang tua mereka.

Hanan saat ini telah diterima di Jurusan Teknik Informatika Filkom, sementara Irfan diterima di Jurusan Teknik Kimia.

Baca juga: Universitas Brawijaya siapkan kuota 15 ribu untuk mahasiswa baru

Baca juga: LTMPT : Universitas Brawijaya penerima SBMPTN 2021 terbanyak

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021