Fasilitasnya yang seperti hotel bintang tiga lengkap dengan mebeler seperti tempat tidur, lemari pakaian, meja dan kursi....
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun rumah susun bagi mahasiswa Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (Uniki) Bireun, Aceh, dengan tujuan antara lain mampu meningkatkan semangat belajar bagi generasi muda.

"Kami membangun rusun untuk mahasiswa di perguruan tinggi di seluruh Indonesia termasuk di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh. Salah satu perguruan tinggi yang mendapatkan bantuan rusun adalah Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (Uniki) Bireuen," kata Plt Direktur Rumah Susun Maryoko Hadi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.

Ia mengemukakan bahwa adanya rusun mahasiswa yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung diharapkan mampu meningkatkan semangat belajar bagi generasi muda Indonesia di masa depan.

Baca juga: Kementerian PUPR bangun rusun mahasiswa Stisipol Kepri Rp17,6 miliar

Maryoko menerangkan Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Perumahan membangun satu menara Rusun setinggi tiga lantai untuk Uniki Bireuen yang berlokasi di Desa Blang Bladeh, Kabupaten Bireuen. Provinsi Aceh. Jumlah hunian yang tersedia sebanyak 43 unit dengan tipe 24 pendek.

"Fasilitasnya yang seperti hotel bintang tiga lengkap dengan mebeler seperti tempat tidur, lemari pakaian, meja dan kursi. Rusun ini dapat menampung sekitar 240 mahasiswa dan anggarannya pembangunannya senilai Rp14,58 miliar,” ucapnya.

Wakil Rektor III Uniki, Drs Win Konadi mengatakan, Rusun tersebut akan digunakan untuk mahasiswa yang memiliki Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-Kuliah) khususnya mereka yang berasal dari luar kota.

Win juga mengemukakan bahwa para mahasiswa yang menghuni rusun akan mengikuti kegiatan tambahan di luar waktu kuliah yaitu baca Quran serta berbagai kajian keagamaan lainnya.

"Kami harap dengan tinggal di rusun ini para mahasiswa dapat memiliki karakter yang baik, dapat dijadikan sebagai pemimpin yang profesional serta mampu berkompetisi di masa depan," ujarnya.

Baca juga: PUPR serahterimakan Rusun Mahasiswa Kabupaten Pesisir Selatan

Sebelumnya, Anggota Komisi V DPR RI Sri Rahayu menyatakan mendorong upaya memperbanyak pembangunan rumah susun (rusun) berbasis Transit Oriented Development (TOD) karena memiliki banyak keuntungan yaitu hunian yang dekat dengan moda transportasi.

"Kami sangat mengapresiasi pembangunan TOD ini karena memang masyarakat sangat membutuhkan hunian yang dekat dengan sarana transportasi," kata Sri Rahayu.

Menurut Sri, TOD merupakan hunian alternatif selain rumah tapak yang dapat menjadi pilihan tempat tinggal masyarakat sehingga perlu lebih banyak sinergi untuk mewujudkannya.

Sementara itu, Direktur Rumah Umum dan Komersial Direktorat Jenderal Perumahan, Kementerian PUPR, Fitrah Nur mengungkapkan, konsep hunian berbasis TOD merupakan upaya pengembangan perkotaan yang menuntut keterpaduan antar pola dan struktur ruang wilayah mulai dari perumahan, komersial, dan ruang rekreasi dengan saran transportasi umum yang dapat dijangkau masyarakat dengan berjalan kaki.

Fitrah Nur juga mengatakan selain Rusun Samesta Mahata Serpong, saat ini juga ada beberapa Rusun berkonsep TOD yang sedang dalam proses pembangunan di Jakarta yaitu Rusun TOD di Stasiun Tanjung Barat, Stasiun Pondok Cina, dan Stasiun MRT Lebak Bulus.

Ia memaparkan beberapa keuntungan rumah susun TOD adalah tersedianya hunian layak, transportasi murah dan mudah dan yang paling penting bisa ikut serta dalam mengurangi polusi udara karena penggunaan kendaraan pribadi diharapkan juga bisa berkurang. "Konsep hunian berbasis TOD ini bisa dikembangkan di daerah lain untuk mengurangi polusi di Indonesia," ucapnya.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021