Jakarta (ANTARA) - Pengguna aplikasi peranti lunak penanganan darurat serangan jantung Heartrunner naik di Denmark, menyusul insiden kolapsnya bintang sepak bola tim nasional mereka, Christian Eriksen, akhir pekan lalu.

Nyawa Eriksen terselamatkan setelah ia menerima penanganan resutasi jantung paru (CPR) di tengah lapangan dan jantungnya juga dipacu dengan alat pacu jantung sebelum dilarikan ke rumah sakit.

Insiden itu mengejutkan bagi jutaan pemirsa televisi di seluruh dunia dan mendorong ratusan warga Denmark mendaftarkan diri ke Heartrunner sebagai sukarelawan apabila keadaan semacam itu terjadi di sekitarnya.

"Insiden tragis ini menghadirkan perspektif yang teramat penting, bahwa Anda dan saya bisa menciptakan perbedaan lewat penanganan CPR," kata Fredrik Folke, profesor klinis Universitas Kopenhagen serta kepala riset Badan Darurat Medis Kopenhagen, sebagaimana dilansir Reuters, Rabu.

Baca juga: Detak jantung Eriksen sempat berhenti, ungkap dokter timnas Denmark
Baca juga: Dokter Inter Milan: tak ada tanda-tanda masalah kesehatan pada Eriksen


"Dalam akhir pekan yang normal, biasanya ada 90-100 pendaftaran baru, tetapi selepas pertandingan itu hingga pagi berikutnya kami menerima 700 pendaftaran baru," ujarnya menambahkan.

Aplikasi Heartunner merupakan bagian dari gerakan sosial yang didukung lembaga nirlaba TrygFonden dan Folke mengatakan semua pendaftar sukarelawan pernah mengikuti pelatihan CPR.

"Anda mendaftar di aplikasi. Jika ada serangan jantung, kami akan memberi notifikasi kepada 10 responden warga terdekat," katanya.

"Mereka akan diinstruksikan entah untuk langsung mendatangi lokasi korban serangan jantung dan melakukan CPR atau diarahkan ke fasilitas terdekat yang memiliki alat pacu jantung, untuk digunakan sebelum petugas kesehatan darurat tiba," ujar Folke melengkapi.

Baca juga: Christian Eriksen: Saya baik-baik saja
Baca juga: Sterling kerap lakukan meditasi agar "tetap terhubung" dengan tubuhnya
Baca juga: Bale berharap kerumunan penonton di Baku bakar semangat Wales

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021