Jakarta (ANTARA) - Komite Olimpiade Internasional (IOC) menunjuk 29 atlet yang berasal dari 11 negara untuk masuk ke dalam tim pengungsi pada Olimpiade Tokyo, dengan jumlah yang tiga kali lebih besar dari skuad pertama di Olimpiade Rio 2016.

Para atlet yang melarikan diri dari sejumlah negara, termasuk Suriah, Iran dan Sudan Selatan, itu akan berpartisipasi dalam 12 cabang olaharaga, kata IOC, dikutip dari Kyodo, Selasa.

Mereka akan tiba di Tokyo setelah berkumpul di Qatar pada pertengahan Juli dan akan dipandu oleh Universitas Waseda untuk berlatih sebelum memasuki kampung atlet.

Baca juga: Wartawan asing di Olimpiade Tokyo akan dilacak dengan GPS 

Dalam acara pengumuman yang digelar secara daring, Presiden IOC Thomas Bach mengatakan tim yang datang bersama dengan atlet-atlet lain di Tokyo itu akan mengirimkan pesan solidaritas, ketahanan dan harapan yang kuat kepada dunia. 

Perenang Suriah Yusra Mardini, yang berenang sebagai bagian dari perjalanannya melarikan diri ke Eropa, akan menjadi salah satu dari enam atlet di Tokyo yang tergabung dalam Tim Pengungsi Olimpiade perdana di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

Pada Olimpiade Musim Panas sebelumnya, 10 atlet yang berasal dari Ethiopia, Sudan Selatan, Suriah, dan Republik Demokratik Kongo, berpartisipasi dalam tiga cabang olahraga.

Sementara, 29 orang yang dipilih IOC saat ini berasal dari sekelompok atlet pengungsi yang menerima bantuan keuangan dari IOC berdasarkan sejumlah kriteria, seperti kinerja olahraga mereka dan keterwakilan gender serta wilayah yang seimbang, kata IOC.

Tegla Loroupe, mantan pemegang rekor dunia marathon wanita dari Kenya, akan memimpin tim untuk Olimpiade kedua yang ia ikuti. Tim tersebut akan menjadi delegasi kedua yang berbaris di Stadion Nasional selama upacara pembukaan pada 23 Juli.

Baca juga: 50 persen warga Jepang memprediksi Olimpiade tetap digelar 
Baca juga: Penyelenggara Olimpiade Tokyo alami kebocoran data 


Presiden panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo Seiko Hashimoto menyambut baik pengumuman komposisi tim tersebut. Ia mengatakan partisipasi mereka akan menarik perhatian dunia terhadap masalah pengungsi dan memajukan upaya lebih lanjut untuk mencapai perdamaian dunia.

IOC memutuskan pada 2018 untuk membentuk Tim Olimpiade Pengungsi dalam Olimpiade Tokyo.

Setidaknya ada 79,5 juta orang yang telah meninggalkan rumah mereka, termasuk sekitar 26 juta pengungsi, menurut Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi.

Olimpiade Tokyo diharapkan menampilkan sekitar 11.000 atlet dari seluruh dunia yang bersaing dalam 33 cabang olahraga yang terdiri dari 339 nomor pertandingan. 

Baca juga: IOC akan sediakan vaksin untuk staf Olimpiade Tokyo 
Baca juga: IOC siap kirim staf medis ke Olimpiade Tokyo 
Baca juga: Anggota Komite Olimpiade Jepang kecam penyelenggara Olimpiade Tokyo 

 

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021