Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) berhasil memfasilitasi dari tiga juta UMKM.
Jakarta (ANTARA) - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Badan Layanan Umum di bawah naungan Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) menggelar pelatihan dan dukungan akses permodalan.

Pelatihan ini merupakan dukungan terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) yang sedang mengalami tekanan akibat pandemi COVID-19.

“Selama tujuh bulan, yaitu sejak diluncurkan pada Mei 2020 hingga akhir 2020, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) berhasil memfasilitasi dari tiga juta UMKM. Mereka perlu dibekali dengan modal yang relevan yaitu dalam bentuk kompetensi digital dan akses permodalan," kata Sekjen Kementerian Kominfo, Mira Tayyiba saat memberikan sambutan dalam pembukaan acara Pelatihan dan Dukungan Akses Permodalan 2021, di Jakarta, Senin.

Pelatihan ini juga merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital yang baru saja dicanangkan oleh Presiden RI pada 20 Mei 2021.

"Mendorong pelaku UMKM bergerak ke ruang digital menunjukkan kebangkitan era digital nasional Indonesia, terutama di sektor UMKM. Harapan ke depan, UMKM Indonesia menjadi semakin cakap digital," kata Mira.

Baca juga: Anggota DPR: Pemerintah perlu percepat bentuk ekosistem digital UMKM

Direktur Utama BAKTI Kominfo, Anang Latif mengungkapkan pentingnya melakukan tindakan nyata untuk membantu pelaku usaha kecil membangun usahanya.

“Pelatihan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan pelatihan UMKM digital yang pernah dilaksanakan BAKTI pada 2020. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan, 11 persen alumni pelatihan UMKM digital 2020 yang menjawab survei menyampaikan kebutuhan permodalan menjadi salah satu kendala dalam mengembangkan bisnis.,” kata Anang.

Pemilihan kota-kota pelaksanaan, lanjutnya, juga mempertimbangkan beberapa hal. Faktor pertama adalah sebaran infrastruktur BAKTI seperti BTS, dan akses internet di kabupaten tersebut.

"Hal itu karena pelatihan dilakukan secara daring maupun luring, maka sinyal menjadi salah satu hal yang terpenting untuk mendukung pelaksanaan pelatihan,” kata Anang.

Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga sangat menyambut baik apa yang digagas BAKTI Kominfo ini.

Baca juga: Kolaborasi Gojek-Tokopedia diyakini akan permudah UMKM Go Digital

“Saat idEA dihubungi BAKTI untuk turut mendukung pelatihan ini, kami tentu sangat antusias,” ujar Bima.

Masih dalam kesempatan yang sama, Bima mengungkapkan bahwa pelatihan ini merupakan langkah maju.

“Kita tentu sama-sama mengerti bahwa selain pelatihan digital, pendanaan juga merupakan hal yang ditunggu para pelaku UMKM. Setelah mulai mengenal sistem jualan daring, mereka butuh modal untuk menerapkan ilmu untuk mengembangkan usaha mereka tersebut,” kata Bima.

Delapan kota
Kegiatan ini, jelas Bima, juga mendapat dukungan dari Kementerian Koperasi dan UKM, Badan Layanan Umum Pusat Investasi Pemerintah (BLU-PIP) Kementerian Keuangan dan Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Tentu ada syarat untuk bisa mendapat bantuan permodalan tersebut. Selain harus mengikuti pelatihan dengan serius, peserta pelatihan penerima bantuan permodalan diwajibkan tidak sedang menerima kredit permodalan dari lembaga keuangan lainnya. Hal ini penting untuk menjaga pemerataan penerima bantuan permodalan.

Baca juga: Peneliti ingin kerja sama digital perhatikan UMKM di daerah

Pelatihan dan Dukungan Akses Permodalan 2021 akan berlangsung secara "hybrid". Untuk tahap awal, pelatihan dilakukan secara daring, dimulai sejak Senin ini (24/5). Para peserta yang melewati proses kurasi selama tahapan daring , akan mengikuti pelatihan secara luring untuk selanjutnya menerima bantuan pendanaan permodalan.

Untuk kali ini, pelatihan dan pendanaan UMKM Digital hanya menyasar pelaku usaha yang bergerak di bidang kuliner.

Selain itu, pelatihan ini juga hanya menyasar peserta dari delapan kota di Indonesia, yaitu Labuan Bajo, Lombok Utara, Jambi, Manado, Tanah Laut, Bone Bolango, Lampung, dan Denpasar.

Harapannya, acara ini akan jadi langkah awal untuk pelatihan sejenis berikutnya yang bisa menyasar lebih banyak pelaku usaha ke berbagai wilayah di Indonesia.

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021