Menjadi mutakin harus memiliki 3T, yakni taklim atau pembelajar, ta'dib atau pembiasaan dan takzim atau santun
Bandung (ANTARA) - Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat meluncurkan program "Rantang Siswa" yakni setiap siswa SMA/SMK dan SLB memberikan satu porsi makanan untuk tetangga atau warga yang membutuhkan atau kaum dhuafa selama Ramadhan 1442 Hijriah.

"Makanan itu bisa buatan rumah atau masakan yang mereka buat sendiri untuk disampaikan kepada tetangga, kolega, teman, anak yatim lansia dan sebagainya. Lalu mereka foto dan kirim ke sebuah gerakan tagar rantang siswa (#rantangsiswa) di Instagram," kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi di Bandung, Minggu.

Dedi menuturkan Dinas Pendidikan Jabar menargetkan ada 50 ribu rantang yang dapat dibagikan hingga Sabtu 24 April 2021 nanti dan dia optimistis target tersebut dapat melebihi angka yang ditetapkan jika satu sekolah terdapat 100 siswa yang turut serta menjalani kegiatan ini.

Baca juga: Padang gelar pesantren Ramadhan untuk pelajar

"Untuk saat ini yang sudah konfirmasi di SMA ada 25.500, SMK 14.400 dan SLB 2.100, jadi baru 42.500. Target yang ditetapkan oleh panitia 50 ribu. Namun pada tanggal 24 April saya punya keyakinan itu bisa mencapai 80 ribu. Itu tersebar di 27 kabupaten/kota," kata dia.

Dedi menuturkan program Rantang Siswa ini merupakan kepanjangan dari Program Milenial Smart Tren Ramadhan Virtual yang diluncurkan, Jumat (16/4).

Gagasan yang melibatkan Kemenag dan Ikatan Remaja Mesjid ini diharapkan bisa menumbuhkan budi pekerti guna membentuk siswa yang mutakin.

Baca juga: BAZIS Jaksel edukasi pelajar agar bersedekah sambut Ramadhan

"Menjadi mutakin harus memiliki 3T, yakni taklim atau pembelajar, ta'dib atau pembiasaan dan takzim atau santun," kata dia.

Selain program Rantang Siswa, Dedi menambahkan dalam Program Milenial Smart Tren Ramadhan juga terdapat sejumlah kegiatan yang dapat diikuti oleh siswa maupun siswi.

Program yang dilaksanakan mulai 16 April hingga 11 Mei 2021 ini akan diisi berbagai kegiatan, mulai dari Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi), Kajian Islam di Sekolah (KIDS), menulis mushaf Al Quran hingga Buka Bersama On The Screen (BUBOS).

Baca juga: 190 pelajar Mataram ikuti lomba tadarus

"Untuk penulisan mushaf di tanggal 17 Ramadan, ada 165 sekolah yang terlibat dan ada 9.965 siswa akan menulis mushaf," katanya.

Selain untuk siswa, rangkaian kegiatan ini juga diperuntukkan bagi guru melalui program "Sapa Bataru".

Nantinya, seluruh guru di perumahan Bataru akan mengadakan buka bersama di halaman rumah dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

"Kita dari Disdik Jabar akan melihat melalui drone dan menyapa langsung dari sini," ujar dia.

Dedi menegaskan, sejumlah kegiatan dalam Milenial Smart Tren Ramadhan dikemas agar pelaku pendidikan dapat membiasakan diri dalam menyikapi adaptasi kebiasaan baru.

Terlebih untuk para anak didik, di mana selama satu tahun mengalami pandemi COVID-19 mempengaruhi psikologis mereka.

"Terlebih, nanti mulai Juli kita akan mulai menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. Karena itu ini menjadi salah satu persiapan kami di Jawa Barat," kata Dedi.
 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021