Jakarta (ANTARA News) - Mahasiswa Indonesia di Nanjing University Aeronautics and Astronautics (NUAA) China tidak hanya berprestasi dalam menuntut ilmu saja, namun juga ikut mempromosikan kebudayaan tanah air.

Mereka mementaskan drama Rama & Shinta dalam acara Indonesian Cultural Festival (ICF) yang diselenggarakan Panitia yang terdiri dari PIN (Perkumpulan Indo NUAA) dan didukung oleh PERMIT Nanjing (Perhimpunan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia di Tiongkok Nanjing).

Pagelaran drama musik dengan kostum wayang orang yang digelar di Audotorium Nanjing Aeronautics dan Astronautics beberapa waktu yang lalu itu disaksikan  President (Rektor) NUAA, Prof. Zhu Di, Duta Besar RI untuk China HE. Imron Cotan, dan Ketua Pertukaran Mahasiswa dan Pengajar Beijing Language Culture Institute Indonesia (BLCI), Samuel Wiyono, MBA.

Ratusan mahasiswa baik yang berasal dari China maupun mahasiswa mancanegara juga menyaksikan pentas itu.

Dalam pesannya Duta Besar RI menekankan pentingnya peran mahasiwa Indonesia sebagai duta bangsa dalam mempromosikan Indonesia dan meminta mereka memanfaatkan kesempatan menuntut ilmu di RRT semaksimal mungkin untuk kemajuan bangsa dan persahabatan antarbangsa di masa mendatang.

Sedangkan pada pertemuan Duta Besar RI dengan Presiden NUAA telah disepakati perintisan kerjasama antara NUAA dengan perguruan tinggi di Indonesia.

“Kerjasama itu tidak hanya untuk program pelatihan bahasa Mandarin, tetapi juga kerjasama antar universitas melalui program pertukaran mahasiswa dan sandwich program, termasuk pelatihan mengingat kapasitas NUAA sebagai salah satu universitas terdepan di RRT,” jelas Ketua Pertukaran Mahasisswa dan Pengajar Asing BLCI Indonesia, Samuel Wiyono MBA, di Mangga Dua Square Jakarta, Selasa (6/7).

Sebelumnya, Duta Besar RI telah melakukan serangkaian pertemuan dengan Gubernur Provinsi, Jiangsu, Luo Zhijun dan Wakil Ketua China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT) Jiangsu sub-council, Xiao Tiejun.

Duta Besar RI dan Gubernur Jiangsu sepakat untuk bekerjasama erat dalam mengisi kemitraan strategis RI-China, antara lain dengan meningkatkan kerjasama antar kalangan usaha, mewujudkan kerjasama antar perguruan tinggi serta terbentuknya kerjasama kota/provinsi kembar (sister province/city).

Pada pertemuan dengan Wakil Ketua CCPIT, Duta Besar RI menggarisbawahi komitmen kuat Pemerintah Indonesia untuk menciptakan iklim usaha yang lebih business friendly guna mendorong peningkatan Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia.

Secara umum disampaikan potensi dan peluang investasi di Indonesia antara lain di bidang infrastruktur dan transportasi, terkait upaya Pemerintah Indonesia meningkatkan intrakonektivitas sesuai dengan fitur Indonesia sebagai negara kepulauan.

Turut hadir pada pertemuan tersebut adalah lima perusahaan berskala besar Jiangsu, yakni Jincheng Group, Nanjing Lubao Electric Vehicle Vessel Co. Ltd., Skyrun International Group, Nanjing Xietong Mechatronics Co. Ltd. dan Nanjing Jianda Construction Co. Inc.

Kostum Wayang Orang

Dalam pentas kebudayaan Indonesia, kostum wayang orang yang dikenakan 49 mahasiswa Indonesia yang kuliah di NUAA itu didatangkan langsung dari Yogyakarta, termasuk makanan daerah dikemas dan diperkenalkan dalam acara ICF

“Kami sangat mendukung kegiatan promosi kebudayaan mahasiswa Indonesia di China seperti yang dipesankan oleh bapak Duta besar kita. Maka itu kami juga membantu pengiriman perangkat kostum wayang orang untuk para pemain serta makanan tradisional ke Nanjing, ibukota salah satu provinsi terkaya di RRT," ujar SamuelKisah dimulai dengan pengumuman sayembara untuk memperebutkan Shinta dimana Rama sebagai pemenangnya.  

Cerita mengalir dengan enaknya diselingi adegan kocak yang segar dan cerdas hingga kemenangan Rama merebut kembali Shinta dan diakhiri keberhasilan Shinta membuktikan kesuciannya dengan menjalani test berjalan di atas api membara.   

Nilai-nilai yang bisa diambil dari cerita ini adalah nilai ketimuran, tentang kesetian membela yang benar seperti adegan pertarungan Burung Jatayu melawan Rahwana (Dasa Muka), Kisah Cinta yang abadi (antara Rama dan Shinta) dan kesucian ala timur (Lolosnya Shinta dari test kesucian), walaupun dipenuhi dengan intrik-intrik dan tipu muslihat dari lawan mereka.

Ternyata Cerita tersebut mudah dicerna oleh sebagian mahasiswa China yang ikut menyaksikan pagelaran tersebut karena banyak analogi kesamaan yang ditemukan di kisah cerita asal China sendiri, seperti adanya sosok Kera Putih Hanoman, yang mirip sosok dengan Kera Sakti (Sun Wu Kong), atau Burung Jatayu yang mirip sosok Rajawali dalam kisah Condor Heroes (Memanah Burung Rajawali).

Kisah Cinta Rama dan Shinta juga sama romantiknya dengan kisah Cinta Liang Shan Bo dan Zhu Ying Tay (Sampek Eng Tay).

Ternyata calon ahli pesawat luar angkasa, ilmuwan ataupun pebisnis handal dari Indonesia yang sedang menuntut ilmu di NUAA juga mampu menjadi seniman dalam mempromosikan kebudayaan Indonesia.

“Para Pemain dengan kostum wayang orang tersebut adalah mahasiswa Indonesia program gelar Sarjana S1 dengan menggunakan medium bahasa Inggris di NUAA yang sedang mempelajari bidang studi, Aeronautics Engineering, Software Management Engineering, Mechanlical Engineering dan Business International yang mulai berangkat tiap tahun sejak 3 tahun yang lalu melalui BLCI,” ujar Samuel, yang merupakan perwakilan NUAA di Indonesia.

Sebagai universitas  negeri terdepan China, NUAA mematok biaya kuliah yg terjangkau, misalnya program gelar S1 (Bachelor) dengan menggunakan bahasa Inggris bidang studi International Business sebesar RMB 17,000/tahun atau sekitar Rp 23 jutaan/tahun, sedangkan bidang studi Engineering (lainnya) hanya sebesar RMB 18,000/tahun atau sekitar Rp 24,5 jutaan/tahun.

Sedangkan biaya untuk asrama adalah sebesar RMB 4,000/tahun atau berkisar Rp 500 ribuan/bulan/orang untuk sekamar berdua.

Peluang Kerja

Samuel  berharap, kegiatan seni budaya dengan skala besar tersebut tidak hanya di laksanakan mahasiswa Indonesia di Nanjing saja, tapi juga di kota lain seperti, Chongqing, Suzhou, Nanchang, Hefei, Ningbo, Hangzhou, Dalian, Beijing, Shanghai, Guangzhou dan lainnya.

Beberapa perhimpunan mahasiswa lain sudah terbentuk di beberapa kota seperti SICS (Suzhou Indonesia Students Comunity).  

Dengan dukungan dari pemerintah kedua negara melalui usaha peningkatan kerja sama investasi, selain mempromosikan kebudayaan di seantero China, mahasiswa mempunyai peluang kerja lebih besar nantinya.
“Meningkatnya investasi di Indonesia dari perusahaan ternama China bukan hanya dari provinsi Jiangsu saja, tapi juga dari provinsi lain. Dan kerja sama bisnis antara pengusaha kedua negara meningkatkan peluang kerja atau peluang usaha untuk  mahasiswa lulusan China nantinya,”jelas Samuel.

Oleh sebab itu, beberapa pengurus seperti dari PIN Nanjing, PERMIT Nanjing, PERMIT Beijing ataupun SICS Suzhou, diundang untuk memperkenalkan organisasi kemahasiswaan yang bertujuan membantu mahasiswa Indonesia di acara Pre-Departure Briefing untuk calon Mahasiswa Indonesia sebelum berangkat bulan Juli ini.

“Kami berharap mahasiswa Indonesia mendapatkan informasi mengenai perhimpuman Mahasiswa Indonesia di China yang dapat membantu mereka sekaligus memotivasi mereka untuk berogranisasi termasuk mempromosikan kebudayaan Indonesia di berbagai kota di China, mengikuti jejak senior mereka di Nanjing,” demikian Samuel.

(1 Kurs 1 RMB = Rp1,350)

(ANT/S026/BRT)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010