Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad, memperhitungan butuh dana hingga Rp1,5 triliun untuk membangun museum maritim untuk menampung barang berharga muatan kapal tenggelam (BMKT) Cirebon.

"Kalau kita punya 150 juta dolar AS atau sekitar Rp1,5 triliun, kita bisa buat museum sendiri," kata Fadel usai melantik Eselon II di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Kamis.

Saat ini, ia mengatakan, penjajakan kerjasama "Government to Government" dengan China untuk membangun museum maritim yang menampung BMKT Cirebon masih berjalan.

"Sedang dihitung-hitung pihak China berapa besar dananya untuk bangun museum. Tapi mereka pun tidak ada masalah dengan dananya saya rasa," ujar Fadel.

Namun demikian, ia mengatakan, China sangat ingin bekerjasama mengingat nilai sejarah dari artefak-artefak dari abad ke-12 tersebut sangat berhubungan dengan negara tersebut.

Negara lain yang juga mengajukan surat resmi untuk kerjasama membangun museum adalah Singapura.

"Dari National University of Singapore menulis surat langsung tertarik mengelola BMKT Cirebon," kata Fadel.

Kepala Negara, ujar Fadel, hanya mengharapkan apa pun keputusannya yang terpenting nilai sejarah BMKT Cirebon tidak hilang baik bagi Indonesia maupun dunia.
(T.V002/M012/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010