Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 38.605 peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) melakukan permanen data hingga Rabu (17/3) pukul 09.00 WIB.

Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) menyebutkan dari jumlah tersebut sebanyak 24.402 peserta adalah peserta reguler dan 14.203 adalah peserta pemegang nomor pendaftaran KIP Kuliah.

“Kami minta peserta untuk memastikan tahapan-tahapan pendaftaran UTBK-SBMPTN dengan baik,” ujar Ketua Tim Pelaksana LTMPT Mohammad Nasih, saat dihubungi dari Jakarta, Kamis.

Menurut kelompok ujian, sebanyak 13.824 atau 35,81 persen mendaftar pada kelompok ujian saintek, sebanyak 19.815 atau 51,33 persen mendaftar pada kelompok soshum, dan sebanyak 4.966. atau 12,86 persen mendaftar pada kelompok campuran.

SBMPTN 2021 dilakukan berdasarkan hasil UTBK dan dapat ditambah dengan kriteria lain sesuai dengan talenta khusus yang ditetapkan PTN, PTKIN dan Politeknik Negeri yang bersangkutan.

Pendaftaran UTBK - SBMPTN dimulai pada 15 Maret hingga 1 April 2021. Pelaksanaan UTBK diselenggarakan sebanyak dua gelombang yakni gelombang satu pada 12 April hingga 18 April 2021 dan gelombang dua pada 26 April hingga 2 Mei 2021. Pengumuman hasil seleksi jalur SBMPTN pada 14 Juni 2021.

Sebelum mendaftar, peserta UTBK-SBMPTN wajib memiliki akun LTMPT, siswa kelas XII SMA/MA/SMK kelas 12 pada 2021 atau peserta didik paket C tahun 2021 dengan umur maksimal 25 tahun (per 1 Juli 2021).

Siswa lulusan SMA/MA/SMK atau sederajat tahun 2019 dan 2020 atau lulusan paket C tahun 2019 dan 2020 harus memiliki ijazah dengan umur maksimal 25 tahun per 1 Juli 2021. Bagi lulusan SMA sederajat dari luar negeri harus memiliki ijazah yang sudah disetarakan. Tidak lulus jalur SNMPTN pada tahun 2019, 2020 dan 2021.

Peserta yang akan memilih prodi saintek maka mengikuti tes potensi skolastik (TPS) dan tes kemampuan akademik (TKA) saintek. Peserta yang akan memilih prodi soshum, maka mengikuti TPS dan TKA soshum; dan peserta yang akan memilih prodi campuran (saintek dan soshum), maka mengikuti TPS, TKA saintek dan TKA soshum dan khusus program studi kedokteran dan kedokteran gigi hanya dapat dipilih oleh siswa lulusan SMA/MA jurusan IPA saja. Bagi peserta yang memilih program studi bidang seni dan olahraga wajib mengunggah portofolio.

Sementara, ketentuan dalam pemilihan program studi yakni program studi yang ada di PTN, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dan Politeknik Negeri dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok saintek dan kelompok soshum.

Peserta dapat memilih paling banyak dua program studi dengan ketentuan jika program studi yang dipilih semuanya dari kelompok saintek, peserta mengikuti kelompok ujian saintek.

Jika program studi yang dipilih semuanya dari kelompok soshum, peserta mengikuti kelompok ujian soshum. Jika program studi yang dipilih dari kelompok saintek dan kelompok soshum, peserta mengikuti kelompok ujian campuran.

Peserta SBMPTN 2021 dapat memilih program studi di PTN, PTKIN dan Politeknik Negeri mana pun. Program Studi Kedokteran dan Kedokteran Gigi hanya dapat dipilih oleh siswa lulusan SMA/MA jurusan IPA saja. Urutan dalam pemilihan program studi menyatakan prioritas pilihan.

Pewarta: Indriani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021