Pontianak (ANTARA) - Kodim 1202/Singkawang melaksanakan apel gelar pasukan dan perlengkapan di halaman Makodim Singkawang, Kalimantan Barat sebagai persiapan penetapan status siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kota itu.

"Apel gelar pasukan dan perlengkapan dalam rangka siaga darurat bencana alam, seperti karhutla, banjir, tanah longsor dan angin puting beliung ini dilaksanakan bertujuan untuk menunjukan kesiapsiagaan dalam melaksanakan penanggulangan bencana, yaitu dengan melaksanakan pengecekan personel maupun materil," kata Dandim 1202/Skw, Letkol (Inf) Condro Edi Wibowo di Singkawang, Kamis.

"Apel gelar pasukan ini juga bertujuan untuk membangun sinergi dan mengonsolidasikan satuan pelaksanaan penanggulangan bencana alam khususnya di wilayah Kodim 1202/Skw," tambahnya.

Persiapan perlengkapan yang dilaksanakan ini, kata dia, selain bertujuan untuk memantapkan dan menyiap-siagakan personel TNI, Polri atau instansi yang terkait, juga dalam rangka membantu masyarakat dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam, khususnya di wilayah Singkawang dan Bengkayang.

"Mengingat dampak yang ditimbulkan dari bencana alam sangat buruk, maka penanggulangan bencana alam harus dilakukan dengan menggunakan prinsip dan cara yang tepat dengan tujuan agar tidak terlalu berdampak buruk bagi para korban bencana," kata  Condro Edi Wibowo.

Di tempat yang sama, Sekretaris BPBD Singkawang, Christian mengatakan untuk kesiap-siagaan dan pencegahan bencana pihaknya sudah memasang pamplet, spanduk dan plang-plang atau tanda rawan banjir, longsor maupun karhutla.

"Selanjutnya kami akan melakukan patroli rutin bersama tim, dan kedepannya kami akan membentuk posko gabungan untuk persiapan agar apabila terjadi bencana karhutla kita sudah siap," katanya.

Sementara Wakil Wali Kota Singkawang, Irwan menyampaikan terima kasih kepada Kodim yang sudah menggelar apel pasukan tanggap darurat bencana.

"Sesuai amanat Presiden beberapa hari yang lalu berkenaan dengan karhutla, bahwa karhutla termasuk bencana yang mendapat perhatian secara nasional," katanya.

Maka sudah sepatutnya pemerintah memprioritaskan upaya-upaya pencegahan terorganisir sistem secara dini.

"Pada hari ini kita sama-sama menyaksikan apel gelar pasukan dalam rangka kesiapan menghadapi bencana," katanya.

Kemudian menyamakan persepsi, yang artinya perlu ada tata kelola manajemen yang baik, baik itu sifatnya koordinasi maupun konsolidasi.

"Dan ini harus dilaksanakan secara terpadu dengan 'stakeholder' yang ada. Seperti kita lihat pada hari ini, selain ada TNI-Polri juga ada Manggala Agni, BPBD, Badan Pemadam Kebakaran Swasta (BPKS), Satpol PP dan pemerintah daerah, dengan harapan bahwa masyarakat secara mandiri juga harus melakukan antisipasi karhutla termasuk pengawasan," katanya.

Pencegahan dini lebih penting ketimbang mengatasi sehingga kepada masyarakat terutama kepada perusahaan-perusahaan untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar .

"Karena dalam amanat Presiden di poin terakhir akan menindak terhadap tindakan-tindakan kriminal tanpa kompromi yang akan dilakukan oleh aparat penegak hukum," demikian Irwan.

Baca juga: Sepekan panas, BPBD Singkawang-Kalbar ingatkan warga waspada karhutla

Baca juga: Pemkot Singkawang gelar rakor penanggulangan karhutla

Baca juga: Pemkot siapkan penampungan air di sekitar lahan rawan terbakar

Baca juga: Singkawang liburkan murid sekolah untuk hindari dampak asap


 

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021