Empat daerah yang dilanda kebakaran hutan itu yakni Kabupaten Agam, Limapuluh Kota, Pesisir Selatan, dan Padang Pariaman. Sampai hari ini Selasa (23/2) total lahan yang terbakar seluas 30 hektare lebih
Padang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat menyatakan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda empat daerah di provinsi itu akibat cuaca panas yang terjadi merata di seluruh kabupaten dan kota.

"Empat daerah yang dilanda kebakaran hutan itu yakni Kabupaten Agam, Limapuluh Kota, Pesisir Selatan, dan Padang Pariaman. Sampai hari ini Selasa (23/2) total lahan yang terbakar seluas 30 hektare lebih," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar Rumainur di Padang, Selasa.

Dari empat daerah itu, Kabupaten Agam yang terparah, tepatnya di Tanjung Mutiara. Sampai saat ini total lahan yang terbakar mencapai 25 hektare.

Sementara untuk tiga daerah lainnya seperti Pesisir Selatan, Limapuluh Kota, dan Padang Pariaman, karhutla yang terjadi di sana luasnya rata-rata satu hingga dua hektare saja.

Ia mengatakan lahan yang terbakar di Sumbar sampai saat ini masih bisa dikendalikan yakni dengan penanganan yang maksimal dilakukan BPBD di masing-masing daerah, langkah antisipasi juga perlu dilakukan, terutama kesadaran bagi masyarakat dan petani.

"BPBD di daerah telah bergerak cepat dengan peralatan yang memadai. Kita dari Pemprov Sumbar turus memantau, dan bila BPBD di daerah membutuhkan penambahan alat maupun tenaga, kita dari BPBD Sumbar siap turun ke daerah," katanya.

Akan tetapi sejauh ini Rumainur melihat penanganan yang dilakukan oleh BPBD di empat kabupaten itu sudah sangat baik. Hanya saja karena lahan yang terbakar adalah lahan gambut, memang afa kendala terutama soal akses armada menuju titik lokasi kebakaran lahan.

"Seperti di Agam itu, kendalanya tim sulit membawa armada hingga sampai ke lokasi, karena lahannya gambut. Jadi yang bisa lewat adalah berjalan kaki serta naik motor," katanya.

Melihat sebaran karhutla di Sumbar yang terus meluas tersebut BPBD meminta kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran sampah, pasca panen, serta pembukaan lahan baru.

Pihaknya berharap agar seluruh pihak berperan aktif untuk terus menyosialisasikan pentingnya untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat menimbulkan karhutla.

Sementara itu Kepala Dinas Kehutanan Sumbar Yozarwardi mengatakan pihaknya mengintensifkan patroli hutan untuk meminimalkan potensi kebakaran hutan.

"Kita juga ikut sertakan Masyarakat Peduli Api untuk mengimbau masyarakat tidak membakar lahan saat kemarau ini," katanya.

Baca juga: BMKG: beberapa daerah di sumbar berpotensi karhutla

Baca juga: Kebakaran lahan kelapa sawit di Agam-Sumbar meluas jadi 15 hektare

Baca juga: DLH Sumbar matikan alat pengukur udara karena tidak akurat


Baca juga: BPBD Agam kesulitan padamkan api bakar sawit warga
 

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021