Saya yakin bahwa jika kita terus melakukan tes secara besar-besaran, maka kita juga bisa menjadi negara paling terbuka tahun ini.
Praha (ANTARA) - Perdana Menteri Slovakia Igor Matovic pada Selasa mengatakan program tes COVID-19 nasional menemukan bahwa 1,18 persen dari mereka yang dites selama sepekan terakhir terbukti positif virus corona.

Negara Eropa tengah itu mengalami penurunan infeksi dari puncaknya sekitar pergantian tahun. Namun, sistem kesehatannya masih melebihi batas, dengan 3.495 pasien COVID-19 di rumah sakit hingga Senin.

Pemindaian terhadap hampir 2,6 juta partisipan menemukan 30.556 infeksi pada Senin, kata Matovis saat konferensi pers.

Slovakia mengelar dua kali tes massal pada akhir tahun lalu, mengklaim cara tersebut membantu mengurangi penyebaran COVID-19.

Baca juga: Menkeu Slovakia Eduard Heger terkonfirmasi COVID-19
Baca juga: Menkes: Slovakia akan terapkan aturan COVID-19 lebih ketat


Tes terbaru di negara berpenduduk 5,5 juta orang itu rampung pada Selasa. Penguncian COVID-19 yang lebih ketat juga bakal diterapkan.

Mereka yang tidak terbukti negatif COVID-19 dilarang pergi bekerja atau sekedar jalan-jalan di alam bebas, aktivitas yang sejauh ini diperbolehkan bagi semua orang. Kebijakan itu tidak berlaku bagi anak-anak dan warga lanjut usia.

Menteri Kesehatan Marek Krajci mengatakan tes COVID-19 yang lebih luas merupakan cara untuk menghindari penguncian yang lebih ketat.

"Tahun lalu kami menjadi salah satu negara yang paling terbuka," tuturnya. "Saya yakin bahwa jika kita terus melakukan tes secara besar-besaran, maka kita juga bisa menjadi negara paling terbuka tahun ini."

Aturan penguncian yang lebih ketat diperkirakan akan berlangsung hingga 7 Februari, tergantung perkembangan lebih lanjut.

Tes COVID-19 akan kembali digelar pekan depan di sebagian wilayah negara yang bernasib lebih parah.

Hingga Senin (25/1) Slovakia mengonfirmasi 4.068 kematian COVID-19.

Sumber: Reuters

Baca juga: Slovakia perketat penguncian pada Malam Tahun Baru
Baca juga: Slovakia dan Hongaria mulai vaksinasi COVID-19

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021