Jayapura (ANTARA) - Polda Papua siap bersinergi dengan semua pihak dalam menangani kasus penembakan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Intan Jaya.
 
Untuk menangani kasus Intan Jaya akan dilakukan pertemuan dengan semua satuan tugas, baik itu Nemangkawi maupun satgas Pinang Sirih termasuk Bupati Intan Jaya .
 
Pertemuan tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat, kata Irjen Pol Waterpauw di Jayapura, Senin.
 
Waterpauw yang dalam keterangannya didampingi Mayjen TNI Gustav Irianto dari Badan Intelejen Negara (BIN) dan Irdam Kodam XVII Cenderawasih Brigjen TNI Wachid Aprilianto itu mengakui, Intan Jaya memiliki keterbatasan dalam hal sarana dan prasarana.
 
"Kita punya kekuatan untuk mengatasi gangguan yang dilakukan KKB, namun karena keterbatasan personel maka hal itu belum bisa ditangani secara maksimal," ucap Waterpauw seraya menambahkan untuk ke wilayah Intan Jaya hanya dapat dilakukan menggunakan pesawat berbadan kecil.

Baca juga: Prajurit TNI gugur saat kontak senjata dengan KKB di Titigi

Baca juga: Polisi tangkap pemasok senpi dan amunisi untuk KKB di Intan Jaya
 
Selain itu bila ingin mengirim personel maka di tempat penampungan yang terbatas belum lagi kondisi alam. Namun mengingat terus meningkatnya aksi penembakan yang menyebabkan gugurnya prajurit maka hal itu harus ditangani secara maksimal, tutur Irjen Pol Waterpauw.
 
Ketika ditanya tentang rencana penarikan pesonel Yonif 400 BR dari Intan Jaya, Irdam XVII Cenderawasih Brigjen TNI Aprilianto mengaku tidak mengetahui dengan pasti.
 
Personel Yonif 400 BR yang tergabung dalam satuan tugas pengamanan daerah rawan berada di bawah kendali Kogabwilhan III, ujar Brigjen TNI Aprilianto.
 
Pertemuan forkopimda yang dipimpin Kapolda Papua Irjen Pol Waterpauw berlangsung membahas semua permasalahan keamanan yang terjadi di Papua.

Baca juga: Polri ungkap kekejaman anggota muda KKB Distrik Sugapa Intan Jaya

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021