Jakarta (ANTARA) -
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta masyarakat tidak mempercayai hoaks yang banyak beredar di media sosial menjelang pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang akan dimulai pekan depan.
 
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat, menyampaikan permintaan itu agar pelaksanaan vaksinasi berjalan lancar.
 
"Vaksinasi ini adalah langkah nyata pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Langkah ini harus didukung, agar aktivitas kita bisa kembali normal," katanya.
 
Apalagi, kata dia Majelis Ulama Indonesia (MUI) secara resmi telah menyampaikan bahwa vaksin ini halal dan suci. Sehingga, sekarang tinggal menunggu hasil dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait aspek kesehatan dan medisnya.
Hanya saja, LaNyalla menilai upaya pemerintah ini masih sedikit terhambat dengan banyak beredarnya hoaks atau pemberitaan bohong seputar vaksin yang diproduksi Sinovac tersebut.
 
"Ada pro dan kontra mengenai vaksin ini yang kemudian berujung pada hoaks mengenai vaksin Sinovac. Hal-hal seperti ini yang harus dilawan, percayakan ke pemerintah agar kita bisa memutus COVID-19," katanya.
 
Sejumlah hoaks yang beredar di masyarakat antara lain menyebutkan jika vaksin bisa mengubah gen.
 
Kemudian hoaks lainnya menyebut vaksin yang akan disalurkan mengandung vero cell yang berasal dari ginjal monyet hijau Afrika (African green monkey). Dan beberapa hoaks lainnya di medsos.
 
Sementara, Presiden RI Joko Widodo meminta seluruh masyarakat tidak membayangkan yang tidak-tidak terhadap program vaksinasi COVID-19, yang rencananya akan dilaksanakan pekan depan.
 
"Vaksinasi sama kayak ibu-ibu mengantar bayi imunisasi, sama seperti itu, jangan dibayangkan yang tidak-tidak," ujar Presiden.
 
Presiden mengatakan vaksinasi rencananya dilakukan mulai pekan depan, apabila izin penggunaan darurat vaksin sudah dikeluarkan oleh BPOM.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021